Foto: Indorama Ventures
Kekayaan Lohia, menurut Forbes, mencapai US$6,6 miliar atau setara Rp94,05 triliun. Kekayaannya berhasil menandingi Prajogo Pangestu yang saat ini mencapai US$5,9 miliar, dan seperenam dari yang dikantongi Budi dan Michael Hartono.
Lohia lahir di Kolkata, India, pada 11 Agustus 1952. Bachelor of Commerce University of Delhi itu pindah ke Indonesia bersama orangtuanya. Pada tahun 1976, mereka merintis Indorama Synthetics, produsen benang pintal dengan fasilitas manufaktur di Purwakarta, Jawa Barat.
Pada 1991, Indorama Synthetics melakukan diversifikasi dan merambah industri serat poliester dan Resin Poliester Botol (PET) mulai diproduksi tahun 1995.
Sejak itu, perusahaannya tumbuh menjadi produsen bahan baku tekstil terbesar di Indonesia dan memiliki fasilitas manufaktur yang tersebar di seluruh Indonesia, Uzbekistan dan Thailand.
Pada tahun 2006, Lohia juga mengakusisi Eleme Petrochemicals Company yang berbasis di Nigeria dengan nilai US$225 juta sebagai bagian dari ekspansi Indorama. Sejak saat itu, Indorama Corporation menjadi investor terbesar di sektor petrokimia Afrika Barat dan hingga saat ini telah menginvestasikan dana sekitar US$2 miliar.
Awalnya ia ragu, melihat kondisi pabrik yang menyedihkan dan beroperasi jauh di bawah kapasitasnya.
Namun, tangan dinginnya mengubah Eleme Petrochemicals yang kemudian menjadi produsen olefin terbesar kedua di benua Afrika.
Tidak hanya mengubah Eleme menjadi produsen olefin terbesar di Nigeria, Lohia juga berhasil membantu neraca perdagangan negara itu dengan mengurangi impor resin. Ia memperkirakan Eleme telah menghemat impor Nigeria sebesar US$1 miliar sejak ia mengambil alih perusahaan sekaligus menjadi perusahaan dengan bayaran pajak terbesar.
Di usianya yang tidak lagi muda, Lohia memilih menghabiskan masa tuanya di London, Inggris, bersama istri tercintanya, Seema Lohia.
Sang putra, Amit Lohia, dipercaya memegang jabatan sebagai direktur pelaksana Indorama Corporation, termasuk direktur di sejumlah anak perusahaan.
Kini, dari London, ia mengamati hasil tangan dinginnya di Indorama yang memiliki total pekerja 18 ribu orang di seluruh dunia, dan beroperasi lewat 20 pabrik di lebih dari 8 negara.
Tak hanya bisnis yang menjadi passion dari Sri Prakash. Namanya juga terkenal sebagai salah satu pecinta dan kolektor seni.
Mengutip laman qz.com, Sri Prakash merupakan salah satu kolektor buku langka terbesar di dunia. Miliarder Indonesia ini memiliki koleksi kitab suci Injil abad ke-16 dan AQuran versi abad ke-18.
Sri Prakash juga dikenal sebagai kolektor litograf terbesar kedua di dunia—sebuah ilustrasi yang dicetak dari balok batu di atas kertas—termasuk banyak dari abad ke-17 ketika seni itu ditemukan.
Di London, Lohia menghabiskan US$75 juta untuk merenovasi sebuah rumah besar berusia 243 tahun di Mayfair. Dia membutuhkan waktu lima tahun dan bantuan dari sejumlah sejarawan, desainer, dan pengrajin.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya