Orang Terkaya Dunia Ternyata Tak Punya Rumah, Numpang Tidur di Rumah Teman

Reporter : Nabila Hanum
Senin, 25 April 2022 09:36
Orang Terkaya Dunia Ternyata Tak Punya Rumah, Numpang Tidur di Rumah Teman
Elon Musk ternyata tidak punya rumah dan lebih memilih numpang di rumah teman

Dream - Elon Musk, orang terkaya di dunia, kembali menjadi sorotan publik. CEO Tesla dan SpaceX itu mengaku tidak memiliki rumah meski memiliki harta miliaran dolar.

Fakta mengejutkan itu ia ungkap dalam sebuah wawancara dengan organisasi nirlaba TED, di mana Elon Musk membahas kehidupannya sebagai orang terkaya dunia.

Ia mengaku tidak menghabiskan banyak uang untuk konsumsi pribadi dan melihat kekurangan dalam kehidupannya

" Bahkan, saya tidak memiliki rumah sekarang. Saya benar-benar tinggal di rumah teman," ujarnya, dikutip dari Merdeka, Jumat 22 April 2022.

Ketika bepergian ke Bay Area, di mana sebagian besar engineering Tesla berada, ia lebih memilih tidur di ruang istirahat karyawan. Ia juga tidak memiliki kapal pesiar atau liburan yang serba mewah, tetapi memiliki jet pribadi.

" Jika saya tidak menggunakan jet pribadi, saya akan butuh banyak waktu untuk bekerja ke berbagai negara," ujarnya.

Diketahui, Elon Musk dinobatkan sebagai orang terkaya dunia versi Forbes dengan kekayaan bersih sebesar US$219 miliar.

1 dari 3 halaman

Elon Musk Borong Saham Twitter, Efek Si Burung Berkicau Terbang 27%

Dream - Elon Musk sebagai salah satu orang terkaya di dunia kembali menggemparkan publik dengan keputusannya. Pemilik bisnis Tesla ini mengambil alih 9,2 persen saham di Twitter dan menempatkannya sebagai pemegang saham terbesar platform media sosial itu.

Seminggu sebelumnya, CEO Tesla itu memang mengisyaratkan dirinya akan mengguncang industri media sosial.

Dilansir dari Time, Senin, 4 April 2022 saham Twitter langsung meroket hingga 27 persen setelah pembelian saham oleh Elon Musk terungkap pada hari itu dalam pengajuan peraturan.

Pada hari ini, saham perusahaan logo burung berkicau tersebut dibanderol dengan harga US$49,9.

2 dari 3 halaman

Elon Musk sebelumnya telah melakukan survei pada akun Twitternya, dia menanyakan apakah Twitter sebagai perusahaan mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara. Lebih dari 80 juta followers di Twitternya turut andil dalam survei ini.

Hasil survei menjelaskan lebih dari 70 persen followers Elon Musk mengatakan Twitter tidak mematuhi kebebasan berbicara. Menanggapi hal ini, Elon Musk kembali bertanya apakah platform media sosial baru diperlukan.

Bahkan ia mengatakan dirinya sendiri akan memberikan pemikiran serius untuk memulai sesuatu hal yang baru.

Namun, menurut Tom Forte, analis dari DA Davidson and Co, Elon Musk tak akan membuat platform baru. Sebagai gantinya, dia justru akan meningkatkan kepemilikannya di Twitter dan mengambil alih perusahaan secara perlahan.

" Mengingat komentar Elon sebelumnya tentang keinginan untuk memulai perusahaan media sosial, saya akan mengatakan kemungkinan dia akan meningkatkan kepemilikannya di Twitter atau mengambil alih saham perusahaan dalam waktu dekat," kata Tom Forte.

3 dari 3 halaman

Analis Wedbush, Dan Ives juga mengatakan hal yang sama dalam sebuah catatan penelitiannya. Dia menilai langkah Elon Musk mengambil alih saham Twitter mengarah kepada kepemilikan yang agresif.

" Sepertinya Elon memasang laser matanya di Twitter. Ini akan menjadi peran kepemilikan yang lebih agresif," ujar Dan Ives.

Elon Musk memang sudah menjadi salah satu tokoh terbesar di Twitter dan beberapa kali mengalami masalah dengan platform tersebut. Salah satunya soal kesepakatan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS yang menempatkan kontrol terkait dengan cuitannya tentang pembuatan mobil listrik di tahun 2018.

Langkah yang diambil Elon Musk sendiri akan menjadi ujian besar bagi CEO Twitter baru Parag Agrawal yang sebelumnya menggantikan pendiri Twitter Jack Dorsey pada November 2021. Agrawal berjanji untuk meningkatkan akuntabilitas, membuat keputusan lebih cepat, dan meningkatkan eksekusi produk.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More