Pandemi Covid019 Sudah 3 Tahun, Indonesia Akan Deklarasikan Berakhir Di Tahun 2023 (Ilustrasi/Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dream - Pandemi Covid-19 telah berlangsung kurang lebih 3 tahun, sejak 2020. Setelah PPKM dicabut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mendeklarasikan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia berakhir di tahun 2023.
" Kita relatif sudah bisa stabil dan kita tetap akan fokus untuk memberikan vaksinasi booster tahun ini, sehingga diharapkan di tahun ini kita bisa mendeklarasikan bahwa pandemi sudah over,” kata Sri Mulyani, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 27 Januari 2023.
Sri Mulyani menjelaskan, meskipun tidak mudah menghadapi pandemi Covid-19, Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikannya. Saat ini masih ada negara yang berjuang melakukan pemulihan akibat dampak pandemi.
“ Jadi, tadi pagi bapak Presiden bersama Menko Perekonomian dan kita semuanya para menteri gubernur mendeklarasikan sebuah masa transisi sebelum pandemi selesai," imbuh Sri Mulyani.
Walaupun Indonesia berhasil menangani pandemi, menurut bendahara negara ini, dari sisi pemulihan ekonomi tidaklah mudah.
Banyak masyarakat yang berpikir jika sudah mendapatkan vaksin, maka ekonomi akan cepat pulih kembali normal. Sehingga pemerintah bisa fokus pada pertumbuhan ekonomi, tapi nyatanya tidak begitu. Padahal ada masalah baru yang muncul yakni demand side dan supply side.
" Dipikirnya sesudah ada vaksin masyarakat mulai pulih lagi maka ekonomi kembali normal dan kemudian kita bisa fokus ke pertumbuhan ternyata tidak 3 tahun setelah pandemi kebiasaan masyarakat berubah dan ini menyebabkan ketidaksinkronan antara sisi pemulihan di demand side dengan respon sisi supply side," ujarnya.
Inflasi pun meningkat karena demand side dan supply side yang tidak normal. Sebut saja untuk mencari supir truk sangat susah, lalu mencari pekerja untuk sektor restoran menjadi tidak mudah.
Inflasi disebut sebagai situasi yang sementara, ternyata justru berlanjut. Dengan scaring efek yangcukup dalam dari sisi produksi dan distribusi, semua komoditas naik karena muncul ketidakpastian global.
" Semua komoditas naik karena demand exciting supply dan ditambah uncertainty dari sisi supply distraction yang terus kontinyu terjadi. Itu episode yang kita rekam di Tahun 2021 dan 2022," urai Sri Mulyani.
Situasi tersebut menimbulkan inflasi yang lebih persistent bahkan merambat naik ditambah dengan situasi geopolitik yaitu perang di Ukraina yang menimbulkan spillover ke pangan dan energi.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib