Sumber: Shutterstock
Dream - Pandemi Covid-19 telah menggulung banyak bisnis. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tak luput dari dampak pandemi. Banyak usaha kecil yang oleng, bahkan ambruk.
Meski demikian, bukan berarti sudah tidak ada jalan untuk bertahan maupun membangun kembali usaha yang porak-poranda karena pandemi Covid-19.
Banyak pihak meluncurkan program pemulihan ekonomi. Tak hanya pemerintah, kalangan swasta juga memberikan uluran tangan kepada msyarakat.
Salah satunya Standard Chartered Bank Indonesia. Melalui program komunitas Covid-19 Economic Recovery Programme, mereka membimbing para perempuan pelaku UMKM. Lewat program itulah bisnis UMKM kembali menggeliat.
“ Program Economic Recovery dijalankan tahun ini dan harapannya dapat membawa dampak positif untuk para pengusaha muda dan UMKM Indonesia untuk bangkit dan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional,” tutur Diana Mudadalam, Head of Corporate Affairs, Brand & Marketing Indonesia & ASEAN Markets Standard Chartered.
Bukan tanpa alasan, program ini menyasar kaum perempuan karena banyak UMKM di tanah air dikendalikan kaum Hawa. Data Standard Chartered menunjukkan bahwa 64,5 persen UMKM Indonesia dipimpin wanita.
Program ini semakin penting karena UMKM setidaknya berkontribusi hingga 60,3 persen PDB Indonesia. Angka tersebut membuktikan bahwa usaha kecil dan menengah memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi ini.
Covid-19 Economic Recovery Programme menggunakan platform digital melalu sistem pembelajaran pendidikan fitur Chatbot. Peserta yang mengalami kesulitan akan dibantu Learning Management System (LMS) dan Helpline lewat Chartbot tersebut.
Karena dirancang khusus untuk melayani pelaku usaha dengan literasi digital rendah, program ini dibuat semudah mungkin. Alat digital ini memanfaatkan WhatsApp, karena platform ini sudah biasa dipakai oleh banyak orang.
“ Kami memberikan pendampingan kepada para ibu-ibu terutama pada ibu ibu yang memiliki usaha dengan mengajarkan teknik pemasaran, pengemasan hingga pengelolaan keuangannya,” jelas Veronica Colondam, CEO YCAB Foundation.
Nantinya, akan ada pelatihan bagi 10.000 pengusaha muda perempuan yang terpilih di empat provinsi, yaitu area Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sahabat Dream bisa daftarkan diri dengan melihat ketentuannya di website Standart Chartered.
Dream - Pandemi COVID-19 membuat banyak perubahan baru dalam hidup. Kebiasaan baru, gaya hidup baru, hingga gaya belanja baru. Masyarakat lebih cenderung memilih berbelanja online karena tidak perlu keluar rumah.
Berubahnya gaya belanja masyarakat, menjadi momentum bagi para pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi. Berpindah haluan dari berjualan offline menjadi online adalah pilihan terbaik.
Memang menyelami dunia digital bukanlah perkara mudah. Namun, Sahabat Dream bisa mengikuti beberapa tips berikut untuk membangun bisnis online.
1. Sesuaikan dengan Pasar Online
Ketahui kebutuhan pasar hingga target pemasaran bidang usaha kamu. Tidak perlu jauh-jauh. Sahabat Dream bisa menganalisa hal-hal yang digemari di lingkungan atau bahkan di rumah.
“ Saya melihat pasar dan lingkungan sekitar rumah dimana ibu-ibu pasti koleksi hijab sampai satu lemari. Karena kami bergerak di dunia hijab jadi kami berinovasi untuk membuat banyak koleksi karena setiap orang berhijab biasanya tidak hanya punya satu hijab,” jelas Burhan Alfironi Muktamar, pemilik toko Maula Hijab, di Lazada pada konferensi virtual 9 Agustus 2021.
Beragam marketplace menghadirkan beberapa fitur promo seperti gratis ongkir, voucher potongan harga, hingga cashback. Hal ini dapat dimanfaatkan para UMKM untuk mempromosikan produk mereka.
“ Jika ada promo hal ini dimanfaatkan para penjual untuk ikutan promosi. Dan bisa juga analis harga di toko kita dengan toko lain lalu berikan penawaran menarik seperti bundling. Atur strategi sesuai produk yang dijual,” tambah Burhan, penjual di Lazada yang juga seorang dosen di bidang IT.
Sahabat Dream juga bisa memanfaatkan fitur lainnya seperti livestreaming atau promo hari-hari besar seperti Hari Raya atau tanggal cantik seperti 8.8 yang dapat memberikan peningkatan pada penjualan.
E-commerce memiliki banyak fitur yang dapat membantu penjual menganalisis pergerakan pasar dan bisnis. Hal ini butuh dipelajari dan terus diupdate sesuai perkembangan zaman.
Banyak kelas yang disediakan e-commerce untuk para penjualnya, Lazada University salah satunya. Sejalan dengan Gerakan AKAR Indonesia, Lazada bersama dengan pemerintah Indonesia akan mendigitalisasi sabuk industri yang membawahi para UMKM nasional. Hal ini untuk meningkatkan literasi digital mereka mengenai penjualan.
Selain dari edukasi yang tersedia di Lazada University dan bimbingan strategi bisnis dari Laz Trainer, salah satu fitur dalam memberdayakan para penjual di Lazada adalah fitur Bisnis Analis di dasbor khusus penjual di Lazada, Seller Center.
Fitur ini dapat digunakan penjual untuk mengakses data dan insights komprehensif secara real-time dengan mudah guna menentukan strategi bisnis yang tepat untuk mengembangkan bisnis mereka.
“ Saya terus memberikan dukungan ke #PahlawanEkonomi Digital Indonesia khususnya yang berada di dalam ekosistem Lazada untuk terus dan semakin bertumbuh, terutama bagi mereka yang serius ingin mengembangkan skala usaha mereka, memperluas pangsa pasar, dan terus berinovasi agar dapat bersaing dan meraih kesuksesan,” ujar Haikal Bekti Anggoro, SVP, Traffic Operations & Seller Engagement, Lazada Indonesia pada kesempatan yang sama.
Aldo, seorang penjual yang turut meraih sukses di Lazada juga berbagi kisah perjalanannya. Pada awalnya, Aldo hanyalah seorang distributor berbagai produk aksesoris mobil untuk toko variasi dan aksesoris mobil di area Jabodetabek dan Jawa Barat.
Aldo mengikuti terus belajar mengikuti kelas- kelas dari Lazada university yang membuat bisnisnya terus berkembang.
“ Banyak bimbingan dan masukan untuk strategi bisnis dari tim account di Lazada membuat bisnis saya terus berkembang hingga akhirnya saya menjadi percaya diri untuk membuat brand milik saya sendiri," kata Aldo.
Aldo mengaku sejak mengerti strategi berbisnis membuat daya saing produknya meningkat dan kepercayaan konsumen.
SVP Traffic Operations & Seller Engagement menambahkan bahwa selain belajar, para penjual juga harus tetap persisten dan konsisten dalam berusaha. Karena wirausaha tidak mudah dan tetap semangat menjadi penjual tangguh untuk bantu Indonesia bertumbuh.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online