Pembangunan Masjid Al Jabbar Dikritik karena Pakai APBD, Ini Jawaban 'Ulti' Ridwan Kamil

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 5 Januari 2023 12:36
Pembangunan Masjid Al Jabbar Dikritik karena Pakai APBD, Ini Jawaban 'Ulti' Ridwan Kamil
Melalui Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil membagikan tangkapan layar yang berisi komentar seorang warganet yang mengatakan, tidak seharusnya masjid megah itu dibangun dengan dana APBD.

Dream - Masjid Raya Al Jabbar yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjadi sorotan. Sebab, masjid yang terletak di wilayah Gedebage, Bandung, itu dibangun dengan dana APBD.

Masjid yang dibangun sejak tahun 2017 itu diduga menelan biaya hingga Rp1 triliun. Komentar-komentar miring dituliskan oleh warganet di media sosial, salah satunya diunggaholeh Ridwan Kamil.

Menurut komentar warganet yang diunggah ulan g oleh akun Iridwankami, tidak seharusnya masjid megah itu dibangun dengan dana APBD.

Warganet itu menilai, meskipun pembangunan tempat ibadah adalah hal mulia, seharusnya bisa digunakan untuk membangun hal lainnya, misalnya transportasi publik.

Ridwan Kamil pun menanggapi sorotan itu. Menurut pria yang karib disapa Kang Emil itu, penggunaan dana negara untuk membangun masjid Al Jabbar adalah kesepakatan bersama yang telah dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang.

“ Itulah kenapa, kita memilih demokrasi. Dimana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui pemda atau sistem perwakilan yaitu DPR/D,” tulis Ridwan Kamil.

1 dari 4 halaman

Dia menambahkan bahwa masjid, gereja, pura, semua bisa dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif. Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mencontohkan pembangunan masjid Istiqlal yang menggelontorkan dana sampai Rp7 miliar melalui dana negara.

“ Masjid Istiqlal dibiayai 7 Milyar rupiah di tahun 1961 melalui APBN. Di wilayah mayoritas kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura,” katanya.

Menurutnya, pembangunan masjid Al Jabbar juga berdasarkan aspirasi rakyat Jawa Barat sejak 7 tahun lalu melalui berbagai ormas Islam yang ingin dibangunkan masjid raya provinsi.

“ Karena selama ini Masjid Raya Provinsi mengkudeta masjid Agung Kota Bandung,” ungkapnya.

 

2 dari 4 halaman

Mengenal Masjid Al Jabbar Bandung yang Menjadi Ikon Baru Jawa Barat

Dream - Seteleh diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Jumat 30 Desember 2022, Masjid Al Jabbar di kawasan Gedebage, Bandung langsung menuai perhatian publik.

Bukan karena kehadiran gubernur yang karib disapa Kang Emil itu, namun masjid yang disebut terbesar di Jawa Barat ini jadi topik obrolan di media sosial karena banyak orang yang salah memanfaatkan fasilitasnya.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @kelpshaakeee, terlihat beberapa anak bermain air dan berenang di halaman Masjid Raya Al Jabbar. Tak cuma itu saja, segelintir pengunjung juga tampak cuek membuang sampah sembarangan di sekitar masjid.

Tapi di balik semua itu, Sahabat Dream wajib tahu fakta-fakta di balik kehadiran ikon baru Jawa Barat ini.

3 dari 4 halaman

Masjid ini merupakan yang terbesar di Jawa Barat dan memiliki banyak kelebihan dibanding masjid-masjid lainnya, salah satunya didesain ramah untuk para lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.

" Di antaranya ada akses ramp dan dua lift yang memadai serta ruang wudhu dan toilet khusus difabel," ujar Ridwan Kamil, seusai peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Bandung.

Mulai dari pintu masuk, banyak warga yang datang terkesima oleh bentuk dari masjid yang megah.

Akses pengunjung disabilitas

Fasilitas untuk lansia yang dihadirkan masjid ini seperti tersedianya kursi roda membuat warga penyandang disabilitas sangat antusias untuk datang ke Masjid Raya Al Jabbar.

Di sisi kanan dan kiri menuju pintu masjid disiapkan akses ramp bagi warga disabilitas, bahkan ada dua lift yang memadai untuk naik dan turun bagi pengguna kursi roda.

4 dari 4 halaman

Selain itu, masjid ini bisa menjadi pusat edukasi karena terdapat perpustakaan yang nyaman dengan meja dan kursi tertata rapi, serta rak-rak buku yang dapat kamu nikmati sambil menunggu jam sholat.

Jika kamu ingin ke perpustakaannya, maka harus naik tangga dari kafetaria yang nampak modern dengan interior meja kayu minimalis.

Sementara itu, Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja dalam sambutan peresmian mengatakan akan banyak fasilitas pendukung yang menyempurnakan keberadaan Masjid Raya Al Jabbar seperti Museum Sejarah Islam serta taman tematik 25 nabi.

Ia juga berharap setelah semua fasilitas telah lengkap, maka akan semakin menarik dan meningkatkan pengunjung untuk datang ke Masjid Raya Al Jabbar.

Sumber: Liputan6.com

Laporan: Rena Safira

Beri Komentar