Terungkap Penyebab ATM Bank DKI Bisa `Kecolongan` Rp32 M oleh 12 Satpol PP

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Sabtu, 30 November 2019 07:30
Terungkap Penyebab ATM Bank DKI Bisa `Kecolongan` Rp32 M oleh 12 Satpol PP
Kasus ini merugikan bank hingga puluhan miliar rupiah.

Dream - Kasus pembobolan Bank DKI menyedot perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas keuangan ini mendalami kasus tersebut mengingat dana yang ditarik mencapai puluhan miliar.

Mengutip laman Merdeka.com, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo mengatakan, aksi pembobolan itu kemungkinan terjadi karena adanya kesalahan switching saat Bank DKI melakukan perbaikan sistem inti perbankannya.

Diketahui Bank Pembangunan Daerah (BPD) itu melakukan perbaikan sistem pada Januari 2019.

" Ada namanya perbaikan core banking system-nya di awal Januari 2019. Saat perbaikan, ada sesuatu yang di dalam program aplikasinya tidak kena. Mungkin masalah switching di ATM," kata dia di Jakarta.

Edy mengatakan, kejadian tersebut bukan semata-mata disebabkan oleh kelemahan internal Bank DKI, melainkan karena kelemahan vendor salah satu bank swasta.

" Kebetulan ATM-nya yang diambil bukan dari Bank DKI, tapi bank lain,” kata dia.

1 dari 5 halaman

Jadi Pelajaran Buat Bank Lain

Edy memastikan manajemen Bank DKI telah memperbaiki sistemnya. Dalam penjelasan kepada OJK, Bank DKI mengakui terdapat ada masalah aplikasi yang tidak terdeteksi. 

“ Tapi, itu sudah disadari dan sudah ada langkah-langkah perbaikan dan mereka jawabannya sudah diperbaiki. Ya, sudah,” kata dia.

Edy melanjutkan kasus seperti ini seharusnya menjadi pelajaran untuk industri perbankan. Dengan demikian, tak terjadi lagi kasus yang serupa pada masa datang.

" Makanya kami sarankan ke bank setiap membangun produk dan layanan harus verifikasi dan uji dalam tim. Termasuk compliance dan risk management. Tanpa proses itu kami tidak akan setujui," kata dia.(Sah)

 

2 dari 5 halaman

Modal Kartu ATM Bobol Bank Rp32 M, 12 Anggota Satpol PP Jakarta Dibebastugaskan

Dream - Sebanyak 12 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta diduga terlibat pembobolan uang di mesin ATM Bersama dengan media kartu ATM Bank DKI. Saat ini status para Satpol PP membuat mereka dibebastugaskan.

“ Seluruhnya sudah dibebastugaskan. Itu saja,” kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, ketika dihubungi Liputan6.com, dikutip pada Kamis 21 November 2019.

Arifin mengatakan 12 anggota itu juga terancam dipecat kalau benar-benar melakukan tindakan pelanggaran ini. " Nanti kalau ancaman terhadap mereka, bisa dilakukan pemecatan," kata dia.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir mengatakan 12 oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI terancam dipecat karena diduga terlibat dalam pembobolan duit di mesin ATM Bersama dengan media kartu ATM Bank DKI.

 

 

Dia menyebut 12 Satpol PP tersebut saat ini berstatus sebagai pegawai tidak tetap (PTT) atau pegawai kontrak di sejumlah wilayah Jakarta.

" Sejauh dilakukan proses penyelesaian dugaan pidana, yang bersangkutan harus diberhentikan untuk memudahkan penyelidikan lebih lanjut," kata Chaidir.

Jik Satpol PP tersebut berstatus pegawai tetap dia menyatakan harus menunggu hasil keputusan hukum tetap atau inkrah dari pengadilan.

" Apabila mereka terbukti atas dugaan-dugaan tersebut, akan kami proses untuk diberhentikan. Sejauh ini belum masuk (rekomendasinya)," kata Chaidir.

 

 

3 dari 5 halaman

Bobol Bank Rp32 Miliar

Petugas Satpol PP di Jakarta Barat berinisial MO diperiksa Polda Metro Jaya diduga terlibat kasus pencucian uang melalui Bank DKI sebesar Rp 32 miliar. Diduga, MO melakukan aksi tersebut tidak seorang diri, namun bersama dengan beberapa rekannya yang lain.

Dikabarkan bahwa telah terjadi pengambilan uang dalam jumlah tak wajar oleh beberapa orang oknum petugas Satpol PP melalui mesin ATM Bersama dengan media kartu ATM Bank DKI.

Namun ketika uang diambil oleh pelaku yang memiliki rekening Bank DKI, saldo dalam tabungannya tidak berkurang sama sekali sehingga tindakan ini kembali diulang oleh para pelaku.

Arifin mengatakan berdasarkan pengakuan dari oknum anggotanya yang diduga membobol Bank DKI, bahwa mereka sudah melakukan tindakannya sejak Mei 2019. Kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp32 miliar.

" Ini menurut pengakuan mereka sudah lama. Bukan dalam sekali ambil sebesar itu, tidak. Ada yang bilang sejak Mei 2019, lanjut sampai Agustus," kata dia.

Kedua belas orang oknum tersebut, kata Arifin, saat ini sudah dinonaktifkan. Beberapa orang di antaranya, lanjut Arifin, memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang tersebut pada Bank DKI.

(Sah, Sumber: Liputan6.com)

 

 

4 dari 5 halaman

UUS Bank DKI Bidik Pembiayaan Rp5 Triliun

Dream – Unit usaha syariah PT Bank DKI menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp5 triliun hingga akhir tahun ini. Dibandingkan setahun yang lalu, target tersebut meningkat hingga 30,5 persen. 

“ Pembiayaan sampai akhir tahun Rp5 triliun,” kata Direktur Bisnis Bank DKI, Antonius Widodo Mulyono di Jakarta, ditulis Rabu 23 Agustus 2017.

 

 

Menurut Antonius, target pembiayaan syariah UUS Bank DKI masih menyasar sektor consumer, Usaha Kecil Menengah, dan korporasi. Setahun yang lalu, perusahaan menyalurkan pembiayaan hingga Rp3,83 triliun.

Porsi terbesar pembiayaan UUS Bank DKI saat ini masih di sektor korporasi. Namun jika dilihat dari penerima, debitur pembiayaan syariah terbesar berasal dari sektor consumer dan UKM.

" Volumenya kecil-kecil,” kata Antonius.

5 dari 5 halaman

Laba Rp100 Miliar

Sekadar informasi, pada tahun 2016, UUS Bank DKI membukukan dana pihak ketiganya (DPK) UUS ini sebesar Rp3,52 triliun dan asetnya sebesar Rp4,01 triliun. Laba UUS Bank DKI pun sebesar Rp100 miliar.

Kedepan, UUS Bank DKI akan terus memasarkan produk DPK dan pembiayaan dalam memenuhi kebutuhan nasabahnya. Untuk produk pembiayaan, UUS telah mengembangkan Multijasa iB, KPR iB, Pembiayaan Mikro iB, dan produk Gadai Emas iB yang ditujukan bagi pengusaha mikro.

Saat ini, Bank DKI Syariah sedang mengembangkan produk KPR Musyarakah Mutanaqishah (MMQ) dan produk PRK untuk pembiayaan ritel produktif.

UUS Bank DKI belum lama ini menyabet penghargaan sebagai UUS terbaik dari Majalah Investor. UUS ini dinobatkan sebagai UUS terbaik dengan aset Rp1 triliun-Rp5 triliun.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More