Ilustrasi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru. (Foto: Merdeka.com)
Dream - Indikator google mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa-Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan pada perode Nataru dan Idul Fitri tahun lalu. Padahal momen liburan panjang ini bisa memicu kenaikan signifikan kasus Covid-19.
Belajar dari tahun lalu, pemerintah saat ini sedang membahas kebijakan pengendalian Covid-19 pada periode Nataru mendatang. Pemerintah memperbolehkan mengadakan kegiatan masyarakat asalkan bisa terkendali.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan, pemerintah tetap mendukung kegiatan masyarakat asalkan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“ Pemerintah akan tetap mendukung kegiatan masyarakat asalkan dilakukan secara terkendali. Untuk itu akan ada penyesuaian pengaturan aktivitas masyarakat sekaligus mobilitas yang diatur dengan menyesuaikan data kasus dan kondisi riil di lapangan,” terang Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB Indonesia.

Dalam satu pekan terakhir, Satgas Covid-19 mencatat tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan di Indonesia.
Menurut Wiku, satu pekan terakhir terdapat 20,37 persen kabupaten/kota, 21,9 persen kecamatan, dan 22,96 persen desa/kelurahan secara nasional dengan kepatuhan memakai masker kurang dari 75 persen masyarakat yang terpantau.
Sementara itu, kepatuhan menjaga jarak terdapat 23,71 persen kabupaten/kota, 23,78 persen kecamatan dan 21,91 persen desa/kelurahan secara nasional dengan kepatuhan kurang dari 75 persen total masyarakat yang terpantau.
“ Baik di wilayah pulau Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali tingkat kepatuhan per kabupaten/kota mayoritas sudah cukup tinggi walaupun ada keberagaman di tiap pulaunya,” jelas Wiku.
Masyarakat dapat mengupdate kepatuhan protokol kesehatan di daerah masing-masing pada laman www.covid19.go.id.
Sementara itu, ke depannya pemerintah daerah bersama posko-posko yang terbentuk di bawahnya diharapkan terus meningkatkan kegiatan pencatatan dan pelaporan. Terutama di fasilitas publik pada periode libur Natal dan Tahun Baru.
“ Diharapkan pemerintah daerah setempat bersama posko-posko yang terbentuk di bawahnya terus meningkatkan kegiatan pencatatan dan pelaporan di berbagai fasilitas publik khususnya pada periode nataru,” lanjut Wiku.
Hal ini penting dilakukan agar potensi penularan Covid-19 di Indonesia bisa dicegah sedini mungkin oleh masyarakat.
“ Agar potensi penularan covid-19 bisa dicegah secara dini oleh masyarakat,” pungkasnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Wisata Susur Sungai Martapura di Kalsel, Bisa Jadi Pilihan Libur Akhir Tahun

Pemerintah Fokus Pemulihan Kondisi 3 Wilayah Terdampak Bencana

Epy Kusnandar Meninggal Dunia, Sempat Beri Wasiat Ingin Dimakamkan di Garut

Linksos, Komunitas yang Aktif Lindungi Hak Para Disabilitas

Seru Abis! Jajal Langsung Toyota Gazoo Racing di Sirkuit Mandalika


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

Anggota DPR Kritik Respons Pemerintah Terkait Banjir Aceh dan Sumatera

Wisata Susur Sungai Martapura di Kalsel, Bisa Jadi Pilihan Libur Akhir Tahun

Pemerintah Fokus Pemulihan Kondisi 3 Wilayah Terdampak Bencana