Dream - Pengamat Ekonomi Celios Nailul Huda menilai
realisasi program makan bergizi gratis atau makan siang gratis hingga 2029 paling mentok hanya akan terlaksana 50 persen dengan kemampuan APBN saat ini.
Angka tersebut juga sudah memperhitungkan batasan defisit fiskal terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 3 persen. Bila hitungan fiskal itu dilanggar, bukan hanya defisit APBN saja yang semakin besar.
ungkapnya dikutip dari Liputan6.com, Rabu, 26 Juni 2024.
Ia pun meminta pemerintah periode berikutnya agar tidak memaksakan program makan siang gratis yang justru berbahaya bagi keuangan negara, dan malah potensi menimbulkan utang baru.
Sepatutnya, pemerintah ke depan mengikuti arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang menetapkan defisit APBN pada sasaran 2,29-2,82 persen. Angka tersebut sudah mencakup anggaran untuk program makan bergizi gratis.
ujar Nailul.
Nailul juga menilai alokasi anggaran untuk program makan bergizi sebesar Rp 71 triliun masih masuk hitungan. Jumlah itu disebut tidak akan terlalu menguras total anggaran pemerintahan Prabowo Subianto di 2025.
Nailul memprediksi porsi anggaran untuk makan bergizi gratis senilai Rp71 triliun hanya berkisar di angka 1,83-1,91 persen dari APBN 2025. Adapun menurut bocoran Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, jumlah belanja dalam APBN tahun depan mencapai Rp 3.500-3.540 triliun.
kata Nailul.