Ilustrasi
Dream - Calon pebisnis yang kesulitan mendapatkan modal syariah kini bisa bernapas lega. Sejumlah perusahaan penyedia jasa crowdfunding Islami menyatakan akan membentuk aliansi baru.
Perusahaan crowdfunding ini akan dibentuk pada 1 April 2016 dengan nama Islamic Crowdfunding Alliance atau ICF Crowdfunding.
Mengutip laman crowdfundinsider.com, Selasa, 29 Maret 2016, ICF akan didirikan oleh para pendiri perusahaan crowdfunding seperti eThis Crowd (Singapura), M Raafi Hossain pendiri Narwi (Qatar), Erly Witoyo pendiri Kapital Boost (Singapura).
Dari Indonesia, diwakili Matthew Martin pendiri Blossom Finance (Indonesia), serta Rachid Ouaich, mitra dari EasiUp (Perancis).
Aliansi crowdfunding Islami ini akan diperkenalkan di Malaysia dengan total platform sebanya 9 perusahaan jasa crowdfunding.
Pembentukan ICF Alliance dipelopori Ethis Crowd yang telah menciptakan jaringan pribadi dari 2.400 investor yang terlibat dalam pembiayaan real estate.
Awalnya, Ethis membentuk jasa crowdfunding untuk membangun perumahan ramah lingkungan dan wakaf untuk disalurkan pada proyek real estate.
Sejumlah pihak menyebutkan model pembiayaan melalui crowfunding islami bisa memangkas rantai birokrasi yang ada. Bahkan prosesnya dianggap lebih syariah dibandingkan bank syariah.
Sebagai informasi, model pembiayaan melalui crowdfunding dimulai dengan pemilik ide yang harus membuat proposal singkat mengenai proyek mereka, bisa berupa video, kata pengantar, hadiah atau keuntungan bagi pemberi donasi. Setiap proyek diberikan deadline untuk mengumpulkan dana, jika target dana tercapai, maka penyedia jasa crowdfunding akan mencairkan dana kepada pemilik ide.
Beberapa penyedia jasa layanan crowdfunding yang terkenal untuk level global adalah Kickstarter, IndieGoGo, dan RocketHub. Di Indonesia, layanan crowdfunding disediakan diantaranya oleh wujudkan.com.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah