Peran Bank Syariah Indonesia Dinanti untuk Memulihkan Ekonomi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 21 Desember 2020 16:33
Peran Bank Syariah Indonesia Dinanti untuk Memulihkan Ekonomi
Kelahiran bank syariah ini dipercaya bisa menguatkan perekonomian, terutama saat pandemi seperti sekarang.

Dream – Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, mendukung kelahiran PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Ace menilai kelahiran bank syariah hasil merger ini bisa memperkuat perekonomian nasional.

Dia juga menyatakan peran dan kontribusi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. akan sangat ditunggu apalagi dalam upaya melakukan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

“ Sudah saatnya potensi ekonomi umat Islam disatukan dalam satu kekuatan ekonomi agar kita dapat segera memulihkan perekonomian di saat pandemi dan pasca-pandemi,” kata Ace di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Senin 21 Desember 2020.

Ace menilai, langkah merger bank-bank syariah yang bernaung dalam Bank Himbara dengan membentuk Bank Syariah Indonesia akan membuatnya menjadi bank syariah terbesar di Indonesia.

Nantinya, Bank Syariah Indonesia akan mampu memiliki jangkauan pasar yang lebih besar kepada masyarakat Indonesia. Luasnya daya jangkau bank ini akan membantu upaya pemerintah menaikkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya dalam hal keuangan syariah.

1 dari 3 halaman

Harus Diikuti dengan Mobilisasi dan Investasi untuk Pembangunan

Layanan perbankan syariah dengan cakupan modal besar dan sasaran yang lebih merata, lanjut Ace, diharapkan akan diikuti dengan langkah mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil. Apabila hal tersebut terjadi, keuntungan yang adil dapat dijamin bagi semua pihak.

Menurutnya, mobilisasi investasi syariah yang adil merupakan hal penting karena Islam secara tegas melarang penimbunan tabungan, dan menganjurkan penggunaan sumber dana secara produktif dalam rangka mencapai tujuan sosial-ekonomi Islam.

“ Dalam hal ini, bank syariah melakukannya tidak dengan prinsip bunga (riba), melainkan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat Islam, terutama mudharabah (bagi hasil) dan wadi’ah (titipan),” kata dia.

Ace menambahkan, keberadaan Bank Syariah Indonesia tentu juga harus diiringi dengan layanan yang lebih merata dan memanfaatkan IT atau teknologi digital. Hal ini akan mempermudah Bank Syariah Indonesia dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

“ Bank Syariah Indonesia harus menjadi pioneer terdepan dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam memobilisasi investasi keuangan, serta berkontribusi membangun bangsa Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim,” ujar Ace. 

2 dari 3 halaman

Bersyukur Hadir Bank Syariah Indonesia, ICMI: `Sudah Diusulkan 2 Tahun Lalu`

Dream – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menilai penggabungan usaha (merger) tiga bank syariah BUMN membuktikan langkah besar tersebut bukan hal yang mustahil terwujud. ICMI sudah sejak dua tahun lalu mengusulkan merger bank syariah milik pemerintah.

Rencananya bank syariah hasil merger ini akan menggunakan nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Status sebagai perusahaan publik diambil dari PT Bank BRISyariah Tbk yang sudah menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).  

Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie menyatakan kehadiran Bank Syariah Indonesia sebagai hal yang patut disyukuri. Penggabungan ini diharapkan bisa mengintegrasikan, memadukan semua sehingga kekuatannya bisa menjadi terpadu  

 

 

“ Bagus, kami bersyukur karena itu kan sudah saran kami dua tahun lalu. Memang bagus karena itu mengintegrasikan semua bank syariah yang punya pemerintah, daripada terlalu banyak,” kata Jimly di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 21 Desember 2020.

Proses merger Bank Syariah Indonesia hingga kini masih berlangsung. Entitas hasil merger PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk., ini direncanakan terbentuk efektif pada 1 Februari 2021.

Saat ini, akta penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara telah ditandatangani oleh direksi masing-masing bank. Penandatanganan dilakukan pasca RUPSLB untuk menyetujui merger dilakukan masing-masing bank pada pekan lalu.

“ Market share dari keuangan syariah itu juga bisa diperluas (akibat merger bank syariah). Sejak awal ICMI sudah menyarankan, saya sudah bicara dengan Wapres Jusuf Kalla waktu itu, saya juga bicara dengan Presiden Jokowi,” kata Jimly.

3 dari 3 halaman

Kehadiran Bank Syariah Indonesia Dinilai Luar Biasa

Pandangan serupa disampaikan pengamat ekonomi dan dai asal Solo, Jawa Tengah, Ustaz Wijayanto. Dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan Jumat 18 Desember 2020, Wijayanto menyebut kehadiran bank syariah hasil merger sebagai hal yang luar biasa.

Dia mengimbau masyarakat, khususnya pemeluk agama Islam, untuk menerima kehadiran Bank Syariah Indonesia. Keberadaan bank tersebut dianggap menjadi jalan keberkahan dan menjadi jaminan agar masyarakat tidak lagi merasa takut dan sedih jika hendak bertransaksi keuangan melalui lembaga perbankan.

“ Orang Islam harus Ahlan Wa Sahlan. Sikap kita kalau ada sesuatu yang berkaitan dengan syariah maka kita harus menerima, karena itu jalan keberkahan. Dengan syariah ada jaminan,” kata dia.

Wijayanto mengajak agar kehadiran Bank Syariah Indonesia diterima dengan tangan terbuka.

“ Maka, sekali lagi kita harus welcome sebagai orang Islam, dan harusnya prospek karena orang Islam semuanya harus ikut syariah. Karena dengan syariah, satu, ada keberkahan. Kedua, akan tinggi derajatnya. Ketiga, akan ada jaminan dia tidak sedih dan dia tidak takut. Jadi dengan adanya (bank) syariah ini luar biasa,” kata dia.

Beri Komentar