BPJS Ketenagakerjaan. (Foto: Setkab.go.id)
Dream – Jumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tahun 2018 melampaui target. Hingga akhir tahun lalu tercatat ada 30,5 juta pekerja aktif menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dari target 29,6 juta pekerja aktif.
Dengan penambahan tersebut, total peserta kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sampai akhir tahun lalu sebanyak 50,7 juta orang.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, E. Ilyas Lubis, menegaskan perusahannya gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja. Instansi ini ingin seluruh pekerja Indonesia bisa mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Ilyas mencatat ada segmen penerima upah pada 2018 meningkat 3,4 juta. Pada tahun-tahun sebelumnya, ada kenaikan rata-rata 1,2 juta pekerja aktif.
“ Hasil ini kami raih bukan semata karena kerja keras insan BPJS Ketenagakerjaan sendiri, tapi juga atas kerjasama yang baik antara semua pihak, yaitu pemerintah, stakeholder, dan tentu saja perusahaan serta pekerja yang semakin menyadari pentingnya memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan,” kata dia di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 8 Januari 2019.
Ilyas mengatakan salah satu kunci peningkatan dari kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan adalah menggagas kerja sama strategis dengan pemerintah, baik daerah, provinsi, hingga pusat.
Kerja sama itu didorong dengan pemberian apresiasi khusus kepada kepala daerah dan provinsi yang mendukung program perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Penghargaan yang diberikan bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu adalah memberikan Paritrana Awards. Penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah dan provinsi serta perusahaan yang masuk ke dalam kategori unggulan yang telah diberikan panitia pelaksana.
Faktor pendukung penambahan jumlah peserta lainnya adalah pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) yang efektif pula dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di sepanjang tahun 2018.
Di sisi lain, salah satu faktor yang mendukung peningkatan kepesertaan pada pekerja segmen Bukan Penerima Upah (BPU) adalah dengan munculnya inisiatif agen Penggerak Jaminan Sosial (PERISAI). Inisiatif ini merupakan program keagenan dengan memberdayakan masyarakat, disadur dari Sharoushi yang sukses diterapkan di Jepang dalam akuisisi jaminan sosial dari pemerintah kepada seluruh masyarakat.
“ Perisai terbukti mampu mendorong peningkatan kepesertaan pada sektor BPU dan ini adalah hasil positif yang didukung berbagai pihak, khususnya para Perisai yang bekerja keras agar seluruh pekerja, khususnya sektor BPU dapat terlindungi”, kata dia.
Ilyas mengatakan kepesertaan yang digaet oleh Perisai mencapai 530 ribu orang dari 3.700 agen aktif.
“ Hasil ini tidak membuat kami berpuas diri, tahun 2019 kami mengusung tema Aggressive Growth. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai seluruh target agar manfaat yang kami berikan kepada peserta bisa optimal, untuk kebaikan seluruh pekerja di Indonesia,” kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN