Perasaan Depresi Bisa Muncul Jika Kita Terus-menerus Bekerja Di Bidang Yang Tidak Kita Disukai. (Foto: Shutterstock/ilustrasi)
Dream - Apa rasanya jika setiap hari harus menjalani pekerjaan yang sebetulnya tak sesuai dengan gairah? Banyak orang menjalaninya dengan terpaksa karena alasan yang singkat. Butuh uang untuk membuat dapur mengebul.
Namun sampai kapan kamu akan kuat. Jika terus dipaksakan kamu bisa menghadapi stres bahkan depresi.
Kondisi ini juga dialami seorang perempuan di Malaysia. Dia merasa tertekan karena dipaksa untuk menjadi dokter. Padahal, passionnya ada di bisnis dan kesenian.
Dikutip dari World of Buzz, Senin 28 Oktober 2019, wanita itu bernama Nurul A'in. Akrab dipanggil Aen, wanita ini mengaku " berjuang" untuk tetap menjalankan profesinya sebagai dokter selama tujuh tahun. Selama menjalankan profesinya, Aen sempat patah semangat.
Dia memutuskan mundur dari dunia kedokteran.
" Untuk menjalankan semua kehidupanku, aku tak yakin bisa bertahan. Saya memutuskan untuk berhenti dan takkan lagi kembali menjadi dokter," kata dia.
mStar memberitakan Aen merupakan lulusan sekolah kesehatan di Malaysia. Dia percaya telah melakukan yang terbaik dan telah memutuskan untuk sekitar keluar.
" Saya percaya kepada nasib baik. Saya keluar karena tak bisa melanjutkan bekerja di bawah situasi yang dibenci," kata dia.
Aen telah memberi tahu orang tuanya akan berhenti dari dunia medis dan lebih tertarik kepada bisnis dan kesenian. Akan tetapi, orang tuanya tetap memaksa Aen untuk tetap mempelajari medis.
" Namun, mereka memaksa saya untuk mencari pekerjaan yang 'aman'. Pekerjaan di bidang lain disebut tidak bisa diprediksi dan masa depannya kurang cerah," kata dia.
Ibunya meminta agar Aen tetap belajar kedokteran untuk menyenangkan hati orang tua. Dengan berat hati, wanita ini mengenyam pendidikan kedokteran selama lima tahun.
" Saya selalu bicara seberapa besar keinginan untuk keluar. Saya pikir masih ada waktu untuk bisa kembali dan berkomitmen untuk hal yang lain," kata dia.
Dikatakan juga bahwa keluarganya " menakuti" untuk merampungkan apa yang telah dimulai. " Tapi, keluarga masih tetap menekanku dan berkata harus menyelesaikan apa yang telah dimulai," kata dia.
Setelah lulus, Aen mengutarakan akan berhenti. Tapi, keluarganya merayunya untuk mencoba jadi dokter.
Sekali lagi, dengan berat hati, Aen bekerja menjadi dokter selama dua tahun. Selama bekerja, yang ada di pikirannya hanya kapan pekerjaan ini bisa dirampungkan secepatnya.
" Itu adalah suatu hal yang susah jika kamu bekerja tanpa passion meskipun hanya dua tahun," kata dia.
Aen bekerja di Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor, Malaysia. Dia memang sangat cakap di bidang itu, tapi tak ada passion untuk menjadi dokter. Orang tuanya sempat kecewa mendengar keinginan Aen ingin berhenti dari kedokteran.
Beruntung dia mendapatkan dukungan dari sang suami.
" Benar jika tak masalah bekerja di bidang yang tak kamu sukai. Tapi, ketika sudah melakukan yang terbaik, kita akan merasa sedih dan hati harus disenangkan. Inilah yang menjadi masalah orang-orang Asia yang harus dihadapi. Kita harus menjadi yang terbaik agar bisa menyenangkan orang lain," kata dia.
Penulis tiga novel ini mengkonfirmasi bahwa pekerjaan di bidang medis tidaklah menjanjikan seperti yang dipikirkan.
" Yang orang-orang tidak tahu adalah setiap pekerjaan ini memiliki kontrak. Jadi kamu bisa digantung sebelum diangkat jadi karyawan tetap," kata dia.
Aen merasa dirinya terperangkap dan sulit hidup. Setiap bertemu dengan psikolog, dia disebut mengidap depresi.
" Jadi, yang saya tahu adalah harus keluar dari dunia yang saya benci. Jadi, saya bisa memperbaiki kesehatan mental," kata dia.
Kini, Aen menjalankan bisnis skin care, Allu Skin Care. Ceritanya telah diunggah di Twitter dan telah dicuit ulang sebanyak 7.500 kali dan mendapatkan likes 11.300 kali. Mayoritas warganet setuju dengan keputusan ibu beranak satu itu.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal