Presiden AS
Dream - Tayyip Erdogan, presiden muslim dari Turki sesumbar bisa mengajari orang nomor satu Amerika Serikat (AS), Barack Obama soal reformasi jaminan kesehatan rakyat.
Harian lokal Hurriyet Daily News seperti dikutip Dream dari laman alarabiya.net, Jumat, 20 Maret 2015, mengatakan Presiden Erdogan telah memberikan nasihat kepada Obama soal reformasi jaminan kesehatan.
Nasihat ini disampaikan setelah Erdogan mengaku menerima pesan dari wisatawan AS untuk berbicara pada pemimpinnya mengenai isu tersebut.
" Setelah saya menghadiri Salat Jumat di Masjid Sultanahmet (Masjid Biru di Istanbul), ada turis di dalamnya. Beberapa dari mereka tahu bahwa saya akan mengunjungi AS pada minggu berikutnya. Mereka bertanya bagaimana kita bisa begitu sukses dalam kesehatan dan ingin saya untuk memberitahu tentang hal itu kepada Obama," kata Erdogan.
Pernyataan Erdogan ini diceritakan saat menghadiri upacara peresmian kompleks kesehatan di Ankara pada 18 Maret.
Mendapat pesan tersebut, Erdogan akhirnya benar-benar berbicara kepada Obama.
" Tentu saja, respon negatif ada [di AS] dan membuatnya benar-benar sulit bagi Obama," katanya. Obama saat ini memang menghadapi tentangan dari Partai Republik dalam upayanya memperkenalkan reformasi kesehatan yang tersohor dengan nama ObamaCare. Di Indonesia, program ini mirip dengan jaminan sosial oleh BPJS.
Erdogan menilai Obama kemungkinan hanya bisa menyelesaikan sebagian masalah reformasi kesehatan tersebut.
Tak cuma warga AS, Erdogan juga mengaku mendapatkan apresiasi positif dari negara Eropa dalam kesuksesannya membangun sistem jaminan kesehatan.
" Mereka mencoba untuk membawa kita sebagai model dan membangun sistem serupa di negara mereka. Apakah kita tidak punya kekurangan? Kita lakukan, tapi sekarang kita berada di jalan yang benar menuju sukses, " katanya.
Pada tahun 2003, Partai Keadilan dan Pembangunan Erdogan memperkenalkan program reformasi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan rasio swasta untuk penyediaan kesehatan negara dan membuat perawatan kesehatan yang tersedia untuk bagian yang lebih besar dari populasi.
Pelayanan kesehatan di Turki saat ini dijalankan secara terpusat oleh Departemen Kesehatan.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini

Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun

Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000

NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan

Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib