Suasana Ramadan Di Salah Satu Masjid Di Turki (Foto: Shania S Marwan/Dream)
Dream - Turki, yang kini telah mengubah nama negaranya menjadi Turkiye, menjadi salah satu destinasi wisata luar negeri pilihan banyak masyarakat Indonesia. Dengan mayoritas penduduk Islam, Indonesia dan Turki menjadi pilihan travel yang pastinya takkan menyulitkan para traveler muslim dari Tanah Air.
Selain status tersebut, negara Turki juga menyimpan kekayaan budaya Islam kuno yang sangat besar. Di negara inilah Islam pernah mencapai puncak kejayaan karena mampu menyebar ke wilaya Eropa.
Untuk Sahabat Dream yang memiliki impian berkunjung ke Turki, waktu paling pas datang ke negara yang berada di dua benua ini adalah di bulan April. Meski cuaca sedikit dingin dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, kamu bisa menikmati pemandangan tak terlupakan karena bunga tulip bermekaran sepanjang bulan tersebut.
Pemandangan inilah yang dirasakan jurnalis Dream ketika diajak menikmati suasana Ramadan di Turki bersama Turkiye Tourism Promotion and Development Agency (TGA) dari tanggal 10-14 April 2023.
Dua pengalaman sekaligus dirasakan Dream ketika berkesempatan melihat bunga tulip serta suasana Ramadan di tanah Mehmed II, sultan Turki yang menaklukkan Konstantinopel yang kala itu dikuasai Romawi pada 29 Mei 1453.
Berbeda dengan Indonesia yang durasi puasanya sekitar 13 jam, masyarakat di Turki harus menahan lapar dan hasu selama dua jam lebih lama atau 15 jam. Panjangnya waktu berpuasa ini dikarenakan bulan April bertepatan dengan musim semi sehingga memiliki durasi siang yang lebih panjang.
Warga muslim di Turki biasanya mulai berpuasa di waktu subuh sekitar jam 04:53 dan berbuka saat magrib sekitar jam 19:47.
Untuk orang Indonesia yang hanya memiliki dua musim, berpuasa di musim semi menjadi tantangan tersebut. Alasannya, suhu udara di kala musim ini berkisar antara 8-10 derajat celcius di Istanbul dan 9-13 derajat celcius di Bursa, kota yang juga dikunjungi Dream.
Tantangan semakin berat karena kondisi cuaca di Turki juga sering turun hujan di musim ini.
Sebagai negara multikultur, aktivitas menjalani ibadah puasa di Turki sedikit berbeda dibandingkan Indonesia. Masyarakat yang tak menjalani puasa banyak ditemukan di berbagai sudut kota. Pemandangan yang tentunya sangat berbeda jika dibandingkan sebagain besar kota di Indonesia.
Tak sulit bagi warga yang tak berpuasa untuk menemukan kedai makanan atau minuman yang tetap buka selama bulan Ramadan. Meskipun jumlah pengunjung yang datang tidak seramai di hari-hari lain di luar bulan Ramadan.
Meski warganya terang-terangan tak berpuasa di siang hari, namun masyarakat Turki memiliki sikap toleransi yang sangat tinggi.
Nuansa bulan Ramadan di Turki akan sangat terasa ketika kita berkunjung ke daerah-daerah yang dekat dengan kawasan masjid. Banyak jemaah yang sengaja datang ke masjid-masjid untuk melakukan ibadah serta bersilahturahmi.
Aktivitas dan amalan selama ibadah puasa juga relatif tak berbeda dengan Indonesia. Masyarakat Turki juga menggelar kegiatan buka puasa bersama, pengajian menjelang magrib, serta sholat tarawih yang selalu ramai.
Beberapa pengurus masjid bahkan menggelar kegiatan khusus di bulan Ramadan seperti ‘Islamic Caligraphy Exhibition’ di Masjid Taksim yang memperlihatkan karya-karya kaligrafi para seniman.
Pemandangan cukup unik yang ditemukan Dream saat berada di Turki adalah banyak polisi yang membagikan camilan kepada warga yang melintas usai menjalankan sholat tarawih di Masjid Taksim.
“ Kita membagikan cemilan untuk jamaah yang baru selesai menunaikan ibadah di depan masjid. Ini juga jadi bentuk kita lebih dekat sama masyarakat sekitar,” ujar Serhan atay yang merupakan seorang polisi Turki yang bertugas di Istanbul kepada rombongan media dari Indonesia, pada 11 April 2023 lalu.
Kebiasaan warga Turki ketika berbuka puasa ternyata tidak dengan menu takjil seperti di Indonesia. Selama empat hari perjalanan di Turki, Dream menemukan kebiasaan warga Turki yang selalu berbuka puasa dengan makanan berat. Sejumlah restoran terlihat ramai saat waktu buka puasa tiba.
Warga Turki biasanya akan membatalkan puasa dengan memakan sepotong kurma dan makanan ringan. Dilanjutkan dengan menyantap salad atau sup sebagai cocolan roti.
Hidangan berbuka puasa berlanjut dengan menu makanan utama dan ditutup santapan dessert dan secangkir teh panas.
Selama empat hari perjalanan di Turki, Dream merasakan budaya dan suasana Ramadan yang tak kalah meriah dibandingkan Indonesia.
So buat Sahabat Dream yang ingin merasakan pengalaman menjalani ibadah puasa di luar negeri, Turki bisa menjadi salah satu referensi. Selain melihat langsung sejarah kejayaan Islam, kamu juga bisa merasakan kenyamanan dan ketenangan selama berada di negeri ini.