Mengenal Sosok Gautam Adani, Konglomerat yang Salip Bill Gates di Deretan Orang Terkaya Dunia

Reporter : Alfi Salima Puteri
Kamis, 21 Juli 2022 11:35
Mengenal Sosok Gautam Adani, Konglomerat yang Salip Bill Gates di Deretan Orang Terkaya Dunia
Pria yang dulu DO dari kampus ini sukses membangun kerajaan bisnis dari bawah.

Dream Orang terkaya di India dan Asia, Gautam Adani berhasil naik peringkat dalam deretan miliarder dunia Real-Time versi Forbes. Adani naik satu peringkat dan telah mengisi posisi ke empat setelah Bill Gates  mendonasikan US$20 miliar atau Rp300 triliun

Dikutip dari Forbes, Rabu 20 Juli 2022, pendiri Microsoft itu menymbangkan uangnya kepada Yayasan Bill & Melinda Gates bulan ini sebagai bagian dari upaya yayasan untuk meningkatkan pemberian tahunannya sebesar 50 persen pada tahun 2026.

Dalam daftar Real Time Billionaires Forbes, kekayaan Adani saat ini tercatat sebesar US$112,6 miliar atau Rp1.689 triliun saat ini. Sedangkan kekayaan Gates sebesar US$103 miliar atau Rp1.544,6 triliun.

1 dari 5 halaman

Di samping itu, Adani berhasil menyalip miliarder India lainnya yaitu Mukesh Ambani untuk menjadi orang terkaya di Asia pada Februari. Dia bernilai US$ 90,1 miliar pada saat itu dan berada di peringkat kesepuluh di dunia.

Adani merupakan seorang taipan infrastruktur yang memiliki saham di enam perusahaan publik dan beroperasi di bidang listrik, energi hijau, gas, pelabuhan, dan banyak lagi.

Menurut laman Sugermint, Adani lahir dalam keluarga Gujarati-Jain pada 24 Juni 1962 di Ahmedabad, Gujarat. Ayahnya merupakan seorang pedagang tekstil. Pria yang memiliki 7 saudara kandung ini ikut orang tuanya bermigrasi dari kota kecil Tharad di bagian utara Gujarat. Orangtuanya berharap bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik bagi keluarganya. 

2 dari 5 halaman

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, dia mendaftar kuliah di Universitas Gujarat, namun menyadari bidang akademisi tidak cocok dengannya, sehingga ia pun memilih putus kuliah setelah tahun ke dua. 

Pada 1978,  Adani memutuskan pindah ke Mumbai, kota impiannya dengan hanya berbekal 100 rupee. Dia pun bekerja sebagai penyortir berlian untuk Mahendra Brothers selama 2-3 tahun. Pada saat yang sama, dia mendirikan perusahaan pialang berlian sendiri di Zaveri Bazaar, pasar perhiasan Mumbai yang terkenal.

Selanjutnya pada 1981, kakak laki-lakinya, Mansukhbhai Adani membeli unit bisnis plastik di Ahmedabad dan mengajaknya mengelola bisnis tersebut.  

3 dari 5 halaman

Adani pun memulai bisnis impor polimer primer untuk industri kecil pada 1985. Tiga tahun kemudian, dia mendirikan Adani Exports Limited, perusahaan induk dari Grup Adani. Saat ini, perusahaan itu dikenal sebagai Adani Enterprises Limited, di mana awalnya bergerak di bidang listrik dan komoditas pertanian.

Adani Enterprises Limited mendiversifikasi bisnisnya ke bidang logistik, sumber daya, energi, kedirgantaraan, pertanian, pertahanan, dan lainnya. Sedangkan Adani Exports Limited terlibat dalam pengembangan dan operasi pelabuhan di India.

Lalu, pada 1991, Adani mulai mengembangkan usahanya ke bidang perdagangan produk agro, tekstil, dan logam. 

4 dari 5 halaman

Pada 1993, Adani mendapat kontrak dari Pemerintah Gujarat untuk outsourcing manajerial Pelabuhan Mundra. Dua tahun kemudian, Adani memulai dermaga pertamanya yang dioperasikan oleh Pelabuhan Mundra dan Kawasan Ekonomi Khusus.

Pelabuhan Mundra memiliki kapasitas lebih dari 200 juta ton kargo per tahun dan merupakan pelabuhan sektor swasta terbesar di India. 

Setahun setelahnya, Adani mendirikan Adani Power Limited. Adani Power memiliki pembangkit listrik termal 4.620 MW. Adani Power Limited adalah produsen listrik termal swasta terbesar di India. 

5 dari 5 halaman

Adani memasuki bisnis pembangkit listrik pada 2006. Pada 2009 hingga 2012, dia mengakuisisi Abbot Point Port di Australia dan Carmichael Coal di Queensland. 

Diketahui, Adani memiliki 75 persen saham di Adani Transmission, 75 persen saham di Adani Enterprises, 66 persen saham di Adani Ports & SEZ Limited, 73 persen saham Adani Power.

Beri Komentar