Punya Harta Rp18,8 Triliun, Eddy Sugianto Masuk Jajaran Orang Terkaya Baru Indonesia.
Dream - Berkat harga komoditas batubara yang terus meningkat dalam waktu belakangan ini, sejumlah pengusaha batubara Indonesia menjadi semakin kaya.
Salah satu pengusaha batubara yang mendapat 'durian runtuh' itu adalah Eddy Sugianto. Eddy bahkan telah menyandang gelar orang terkaya baru di Indonesia versi Forbes.
Dalam laporannya Forbes menyebutkan harga saham perusahaan batubara milik Eddy, Prima Andalan Mandiri, meningkat lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir.
Inilah yang membuat Eddy masuk dalam daftar miliarder terbaru Indonesia. Kekayaan bersih Eddy mencapai US$1,2 miliar.
Jika dikonversi dalam rupiah dengan kurs Rp15.700 per dolarnya, maka kekayaan Eddy setara dengan Rp 18,8 triliun.
Eddy menguasai sekitar 70% perusahaan secara langsung dan tidak langsung melalui Edika Agung Mandiri dan Prima Andalan Utama.
Pria berusia 76 tahun itu memang sudah menjabat sebagai komisaris utama di Prima Andalan Mandiri sejak tahun 2005 silam.
Sebagai catatan, Prima Andalan Mandiri pertama kali didirikan pada tahun 2005 oleh Edika Agung Mandiri dan Prima Andalan Utama.
Pada tahun 2011 perusahaan tersebut mengakuisisi penambang batubara Mandiri Intiperkasa, kontraktor batubara Mandala Karya Prima dan perusahaan pelayaran batubara Maritim Prima Mandiri.
Perusahaan itu mendapatkan kontrak batubara pada tahun 1994 untuk area seluas 50.000 hektar di Kalimantan Utara, yang merupakan salah satu pusat batubara Indonesia.
Melaluri Mandiri Intiperkasa, Prima Andalan Mandiri yang merupakan induk perusahaan mulai berproduksi pada tahun 2004, dan sejak itu menjual batubara dengan merek Mandiri Coal.
Sementara itu, Prima Andalan Mandiri merupakan salah satu perusahaan batubara di Indonesia, pengekspor batubara termal terbesar di dunia, yang diuntungkan dengan melonjaknya harga batubara.
Benchmark batubara termal Newcastle di Australia untuk Desember 2022 meningkat 181% menjadi US$330 per ton pada Selasa, 29 November. Dari yang sebelumnya sebesar US$117,55 per ton pada tahun lalu.
Sebagai informasi, harga batubara termal mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di angka US$442,8 per ton pada 21 September lalu.
Akibat lonjakan harga tersebut, Prima Andalan Mandiri mencatatkan pendapatan sebesar US$ 746,5 juta dalam sembilan bulan pertama tahun 2022.
Nilainya hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba bersihnya mencapai US$256,2 juta, naik dari yang sebelumnya US$129,1 juta.
Pasokan yang terbatas akibat musim hujan di Australia, permintaan yang kuat dari India dan krisis energi di Eropa telah mendorong harga batubara secara global tahun ini, menurut laporan Fitch Ratings.
Sumber: Forbes
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib