Investree Syariah Bidik Pembiayaan Tumbuh 4 Kali di Q2-2021

Dream – Investree Syariah menargetkan kinerja pembiayaan syariah pada kuartal II meningkat empat kali lipat dari kuartal sebelumnya. Hal ini dikatakan oleh Cofounder dan CEO Investree, Adrian Gunadi.
“Kami mengharapkan pertumbuhan kuartal II 2021 ini empat kali lipat dibandingkan pada kuartal I 2021. Pada kuartal I kami closing pendanan Rp10 miliar. Pada kuartal II diharapkan bisa tumbuh, targetnya Rp50 miliar,” kata Adrian dalam konferensi pers virtual, Rabu 6 Mei 2021.
Untuk mencapai target ini, platform P2P lending ini melakukan empat strategi. Pertama, memperbanyak jumlah pemberi pinjaman dari institusi. Dikatakan bahwa Investree Syariah ingin bekerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Tak hanya itu, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah juga diincar oleh Investree Syariah.
Yang kedua, memperluas kerja sama dengan pengusaha sektor industri halal. Misalnya, pengusaha makanan halal dan travel halal menjadi target bisnis fintech itu.
“Kami akan gencar bekerja sama mendukung kebutuhan permodalan di industri halal,” kata dia.
Yang ketiga, membuat ekosistem halal dengan menggandeng penyelenggara haji dan umroh. Terakhir, meluncurkan produk baru berbasis syariah. Adrian menyebut pihaknya telah mempersiapkan produk-produk baru seperti buyer financing dan suppy financing.
Hingga Kuartal I 2021, Investree Syariah Salurkan Pembiayaan Rp384,8 M
Dream – PT Investree Radhika Jaya, melalui Investree Syariah, menyalurkan pembiayaan senilai Rp384,84 miliar hingga akhir kuartal I 2021. Hal ini berkat kolaborasi yang kuat dengan institusi dan perbankan syariah serta ekosistem halal.
Cofounder dan CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan, sejak dirilis pada 2018, pembiayaan syariah pada 2020 mencapai Rp229,8 miliar. “Secara tahunan, pertumbuhannya 107 persen,” kata Adrian dalam konferensi pers virtual, Rabu 5 Mei 2021.
Selain itu, marketshare Investree Syariah mencapai 13 persen dari industri peer to peer (P2P) syariah. Kontribusinya pembiayaan syariah sebesar 7,2 persen dari portofolio pinjaman yang disalurkan.
Total pemberi pinjaman (lender) syariah di Investree Syariah sebanyak 3.238 pihak, sedangkan yang meminjam dana (borrower) ada 163 pihak.
Para Peminjam Berasal dari Sektor Ini
Adrian mengatakan lender terbanyak di Investree Syariah berasal dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Sebagian besar mereka berusia 21 tahun-30 tahun.
Sementara itu, para peminjam berasal dari sektor perdagangan, listrik dan energi, konstruksi, komputer, teknologi, dan jasa IT, serta kreatif, periklanan, percetakan, dan media. Mayoritas para peminjam ini berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Timur.
“Pertumbuhan layanan syariah Investree ini meningkat pesat,” kata VP Sharia Investree, Arief Mediadianto.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Gencarkan Literasi Keuangan Syariah Bersama FEB UI, BSI Targetkan 20 Juta Nasabah Tahun Ini
Per Mei 2023, jumlah nasabah BSI sudah mencapai 19 juta dan menjadikan perseroan bank nomor 5 dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia.
Baca Selengkapnya

Vidi Aldiano Tak Pernah Kasih Sheila Dara Jatah Bulanan: Dia Enggak Butuh!
Selama setahun setengah membina rumah tangga, Vidi Aldiano tak memberikan uang bulanan untuk istri.
Baca Selengkapnya

Hore, Belanja di Singapura Bisa Pakai QRIS Mulai November 2023
Hore, Belanja di Singapura Bisa Pakai QRIS Mulai November 2023
Baca Selengkapnya

Miris Banget! Tak Ada Uang hingga Jual Rumah, Saldo ATM Bedu Cuma Sisa Rp3.800
Bedu akhirnya buka-bukaan mengenai kondisi finansialnya.
Baca Selengkapnya

Pria Tampan Berkacamata Ini Dulunya Wartawan, Kini Jadi Salah Satu Tokoh Paling Berpengaruh, Koleksi Mobil Mewahnya Bikin Iri
Ia memulai karir di usia 23 tahun di Harian Umum Prioritas. Kerja kerasnya mengantarkannya menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Info Bisnis di usia 29 tahun
Baca Selengkapnya

Suami Maia Estianty Dipanggil KPK, Ada Gerangan Apa?
Baru baru ini Suami Maia Estianty, Irwan Mussry baru saja menjalani pemeriksaan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (20/9/2023).
Baca Selengkapnya

Biaya Kesehatan di Indonesia Lebih Mahal dari Inflasi Medis di Asia
Prediksi tersebut bahkan melebihiproyeksi inflasi medis di Asia sebesar 11,5 persen
Baca Selengkapnya