Foto: Forbes.com
Dream - Sejumlah oligarki Rusia ketar ketir terhadap ancaman sanksi yang dilayangkan oleh Amerika Serikat dan negara sekutunya di Eropa. Kecemasan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan mengerahkan satuan tugas di bawah Departemen Kehakiman AS untuk menguber oligarki Rusia yang mendukung Presiden Vladimir Putin.
AS akan bergabung dengan sekutu negara Eropa untuk mencari sekaligus merebut kapal pesiar, apartemen mewah, hingga jet pribadi milik oligarki dan taipan Rusia.
Melansir pagesix.com, salah satu kapal pesiar yang menjadi incaran negara-negara yang menjadi rival Rusia dalam invasi Ukraina adalah Eclipse. Kapal pesiar terbesar kedua di dunia ini diketahui milik miliarder Rusia Roman Abramovich.
Kapal pesiar senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,18 triliun ini dilengkapi dengan sistem deteksi rudal tingkat militer, kaca anti peluru, dan kapal selam kapasitas tiga orang yang mampu menyelam hingga kedalaman 50 meter.
Eclipse dibangun oleh pembuat kapal terkenal Jerman Blohm + Voss. Kapal ini memiliki tiga helipad, 24 kamar tamu, dua kolam renang, beberapa bak mandi air panas, dan ruang disko. Sekitar 70 awak kapal dibutuhkan untuk mengoperasikan Eclipse.
Bahkan kapal ini dilaporkan memiliki sistem anti paparazzi yang mendeteksi penggunaan kamera digital untuk mengklik foto kapal dan menggunakan laser untuk mengganggu proses pengambilan foto.
Dengan kelebihannya tersebut, memicu spekulasi bahwa kapal itu bisa menjadi tempat berlindung bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dikatakan sebagai orang terdekat Abramovich.
Satu sumber Rusia mengatakan kepada Page Six, “ Kapal pesiar umumnya tidak memiliki kaca antipeluru dan pertahanan rudal. Orang-orang di Rusia dan Ukraina percaya itu dibangun untuk Putin. Kapal pesiar itu pasti akan menjadi daftar teratas aset yang akan disita oleh Amerika atau Eropa.”
Namun, Abramovich selalu menyangkal memiliki hubungan pribadi dengan Putin.
Menurut laporan Jerman, kapal pesiar milik Putin menyelinap keluar dari perairan Uni Eropa beberapa hari sebelum invasi ke Ukraina untuk menghindari penyitaan.
Kapal senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun bernama Graceful itu meninggalkan pelabuhan di Hamburg secara tiba-tiba sebelum menyelesaikan perbaikan. Menurut laporan dari surat kabar Jerman Bild, kapal pesiar itu bergerak ke perairan Rusia dekat Kaliningrad di sepanjang pantai Baltik.
Kapal pseiar milik Putin itu memiliki kolam renang indoor yang dapat diubah menjadi lantai dansa serta helipad, dan dapat menampung 14 tamu.
Saat ini, kapal pesiar Rusia pertama yang telah disita adalah milik miliarder Alisher Usmanov. Forbes melaporkan, kapal pesiar Dilbar senilai US$600 juta atau sekitar Rp8,62 triliun itu telah disita oleh otoritas Jerman di Hamburg, tempat kapal itu sedang diperbaiki.
Usmanov dilaporkan membeli Dilbar pada tahun 2016 seharga $600 juta, dibuat khusus oleh pembuat kapal Jerman Lürssen, yang menggambarkannya sebagai salah satu kapal pesiar paling kompleks dan menantang yang pernah dibangun, baik dari segi dimensi maupun teknologi.
Dengan bobot 15.917 ton, kapal pesiar sepanjang 156 meter ini memiliki ruang hiburan dan rekreasi yang belum pernah ada di kapal pesiar lainnya. Fasilitas tersebut termasuk kolam renang 25 meter yang menampung 180 meter kubik air. Ini termasuk kolam terbesar yang pernah dipasang di kapal pesiar. Selain itu, kapal ini dapat menampung 24 orang di 12 suite dan membawa hampir 100 awak kapal.
Usmanov mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah menjadi sasaran tindakan pembatasan oleh Uni Eropa.
" Saya percaya bahwa keputusan seperti itu tidak adil, dan alasan yang digunakan untuk membenarkan sanksi adalah serangkaian tuduhan palsu dan fitnah yang merusak kehormatan saya, martabat, dan reputasi bisnis. Saya akan menggunakan semua cara hukum untuk melindungi kehormatan dan reputasi saya," tulisnya.
Advertisement