(c) Vidio
Lewat tangan-tangan kreatif para pelaku UMKM Indonesia, sektor ekonomi tanah air pun menjadi bergerak ke arah positif terutama di masa pandemi dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Hingga saat ini, semakin banyak masyarakat yang tergerak membuka bisnisnya sendiri di berbagai sektor. Apakah kamu salah satunya, Sahabat Dream?
Namun demikian, membuat sebuah bisnis bukanlah hal yang mudah bahkan di tingkat terkecil sekalipun. Dibutuhkan berbagai banyak hal seperti strategi, modal, dan keuletan agar mampu menciptakan bisnis yang stabil.
Oleh sebab itu, PT Pegadaian yang sangat aware terhadap perkembangan UMKM di Indonesia menggandeng Direktorat Jendral Pajak menggelar sebuah sesi obrolan inspiratif.
Pegadaian menggelar webinar pada Jumat, 5 Agustus 2022 bertajuk 'UMKM Berjaya, Ekonomi Merdeka'. Dalam webinar ini, hadir Manager Produk Gadai PT Pegadaian yaitu Iwan Juniyadi dan Kasubit Penyuluhan Perpajakan pada Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jendral Pajak, yaitu Inge Diana Risnawati. Seperti apa sih cerita lengkap tentang webinar ini?
Pada sesi webinar ini turut hadir Manager Produk Gadai PT Pegadaian yaitu Iwan Juniyadi. Dirinya mengatakan pentingnya mengeksplorasi sektor bisnis yang bisa dikembangkan.
"Ada banyak sekali peluang bisnis yang bisa dirintis bahkan dari rumah oleh para generasi muda. Seperti bisnis makanan dan minuman sehat, reseller, desain grafis, hingga copywriter," kata Iwan.
Sebelum memulai bisnis, penting untuk memikirkan modal secara saksama. Hal ini penting mengingat modal merupakan sebuah hal fundamental dalam sektor bisnis.
Iwan berpesan agar pelaku UMKM bisa menentukan strategi permodalan secara bijak dan nggak tergiur dengan adanya pinjaman online.
"Seringkali kita terjebak dalam bahaya pinjaman online. Mulai dari suku bunga tinggi, fee besar, teror dan intimidasi dalam penagihan, dan ancaman sebar data pribadi. Untuk itu, kita harus selektif dalam memilih modal pinjaman," jelas Iwan.
Hal ini tentunya patut diwaspadai mengingat banyaknya layanan jasa pinjaman berbasis online namun ilegal tersebar di Indonesia. Dari data yang disajikan Iwan, total terdapat lebih dari 700.000 pemberi jasa pinjaman, namun baru 106 perusahaan fintech P2P lending yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Tentu saja pinjaman online ilegal merugikan konsumen senilai triliunan rupiah.
Webinar seru ini juga menghadirkan Kasubit Penyuluhan Perpajakan pada Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jendral Pajak, yaitu Inge Diana Risnawati. Melalui penuturannya, Inge mengatakan jika pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak siap membantu perkembangan UMKM di tanah air.
UMKM sendiri merupakan salah satu penggerak ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa 60% PDB Indonesia atau setara Rp9,580 triliun dari total PDB sebesar Rp15,832 triliun disumbangkan oleh para pegiat UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
"UMKM sudah diberikan kemudahan dalam menjalankan bisnis seperti penyederhanaan administrasi perpajakan dan diberi insentif pajak penghasilan," ujar Inge.
Dukungan juga dihadirkan Direktorat Jenderal Pajak melalui PP 23 Tahun 2018 yang memungkinkan pelaku UMKM untuk memilih tidak menjadi bagian dari Pengusaha Kena Pajak, sehingga nggak memiliki kewajiban memungut serta menyetor PPN.
Ini merupakan peran riil pemerintah dalam menjaga UMKM agar tetap bertahan. Melalui program ini, pemerintah pusat berupaya menangani kesehatan masyarakat. Bahkan, alokasi untuk Pemulihan Ekonomi Nasional terus bertambah. Diharapkan kemudahan ini bisa membuat para pegiat UMKM semakin bertumbuh.
Masih ragu untuk membuat bisnis sendiri? Nggak perlu khawatir, Pegadaian siap memberikan bantuan agar bisnismu bisa berkembang. Iwan Juniyadi mengatakan jika masyarakat bisa mengambil skema gadai yang memudahkan.
Dengan menggadaikan barang yang durasinya 4 bulan, masyarakat nggak bakal diwajibkan mengangsur tiap bulannya. Nantinya, setelah memasuki periode 4 bulan, masyarakat akan diberi dua pilihan yaitu menebus semua pembiayaan atau membayar sewa modalnya saja. Membayar sewa modal ini bisa sekaligus berfungsi untuk menambah jangka waktu 4 bulan lagi. Tentunya ini menjadi angin segar bagi pelaku UMKM.
"Masyarakat yang ingin memulai usaha bisa mengambil skema gadai yang memiliki waktu 4 bulan. Ketika sudah 4 bulan, nasabah bisa menebus barang yang digadaikan atau memperpanjang," lanjut Iwan.
Selain itu, masyarkat juga bisa menjadi bagian dari agen Pegadaian. Dengan menjadi Agen Pegadaian, masyarakat bisa mendapatkan beragam benefit seperti penghasilan tambahan, menambah jumlah pelanggan UMKM, hingga branding gratis.
"Di daerah tertentu seperti Sumbawa, kain tenun bisa dijadikan barang gadai. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa Pegadaian menjunjung tinggi nilai kearifan lokal yang tersebar di tiap daerah," ujar Iwan.
Manfaatkan peluang ini selebar-lebarnya untuk membuka bisnismu sendiri, Sahabat Dream! Yuk mulai berbisnis sekarang juga.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR