Coca Cola Memperkenalkan Konsep Circular Economy Dalam Pengelolaan Sampah Sekali Pakai. (foto: Dream.co.id/ Alfi Salima Puteri)
Dream – Isu sampah plastik semakin berkembang dan menjadi persoalan yang memerlukan solusi bersama. Untuk membangun kesadaran mengelola sampah, Coca Cola Indonesia merangkul masyarakat Indonesia dengan konsep circular economy.
Direktur Sustainable Waste Indonesia, Dini Trisyanti, mengatakan konsep ini menggunakan prinsip 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Dengan konsep itu, plastik kemasan bekas pakai bisa memiliki “ hidup kedua”.
“ Reduce adalah prioritas pertama sebelum Reuse dan Recycle. Namun penerapan 3R ini masih di luar konteks kesadaran individu,” kata Dini di acara “ Plastic Reborn”, Jakarta, ditulis Selasa 3 September 2019.
Pengelolaan sampah kemasan botol plastik mulai dari collection-recyling-upcyling, sehingga dapat menciptakan sebuah model bisnis baru, yang pada akhirnya akan memberikan nilai pakai kembali.
“ Langkah Coca Indonesia melalui kegiatan Plastic Reborn ingin mengubah cara pandang terhadap plastik kemasan bekas pakai, menjadi sebuah bahan baku yang memiliki potensi untuk menghasilkan dari segi ekonomi,” kata Public Affairs and Communication Director Coca Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo.
Dengan adanya Circular Economy, lanjut Triyono, penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa berkurang.
“ TPA di Bantargebang saja diperkirakan oleh Dinas Lingkungan tidak bisa menampung sampah lagi dalam kurun waktu tiga tahun ke depan,” kata dia.
Dini mengatakan ada banyak pihak yang bergantung pada industri daur ulang. Salah satunya adalah pemulung yang menggantungkan hidupnya pada sampah plastik.
Besarnya kebutuhan plastik menunjukkan, peluang bisnis industri daur ulang sangat besar. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi dan penambahan lapangan pekerjaan.
Selain itu circular economy dapat meningkatkan kualitas lingkungan, karena material kemasan bekas pakai yang terbuat dari plastik dapat dipertahankan nilainya serta dimaksimalkan penggunaannya melalui proses daur ulang.
(ism, Laporan : Alfi Salima Puteri)
Dream – Masalah sampah plastik menjadi sorotan dunia termasuk Indonesia. Sebuah penelitian menempatkan Indonesia sebagai peringkat kedua penghasil sampah plastik ke Laut terbesar setelah Tiongkok.
Alasan kepraktisan membuat bahan plastik banyak dipakai masyarakat Indonesia dalam aktivitas sehari-hari. Dengan penduduk ratusan juta orang, sampah plastik itu akhirnya menumpuk.
Yang tak disadar, plastik merupakan jenis sampah anorganik yang tidak dapat membusuk atau terurai oleh alam dalam waktu singkat Butuh perhatian serius untuk membersihkan sampah ini.
Unilever bersama pemerintah berupaya untuk mengurangi sampah plastik dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana memilah dan mengelola sampah agar dapat didaur ulang.
" Komitmen kami adalah pada tahun 2025, 100% kemasan plastik produk kami akan dapat didaur ulang, digunakan kembali atau dapat terurai menjadi kompos,” kata Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia Tbk, Maria Dewantini Dwianto, di Jakarta, 31 Juli 2019.
Menurut Maria, Unilever secara global telah berkomitmen mengurangi berat kemasan produknya hingga 70 persen pada 2020 mendatang. Perusahan juga akan meningkatkan penggunaan konten plastik daur ulang di kemasan minimal 25 persen pada 2025.
Untuk mencapai target tersebut, perusahaan telah menerapkan tiga kerangka kerja yakni Less Plastics atau mengurangi plastik, Better plastics (plastik yang lebih baik) atau yang dapat didaur ulang dan No plastics/tanpa plastik.
" Upaya ini merupakan realisasi dari strategi unilever secara global yaitu USLP (Unilever Sustaainable living plan) untuk terus menumbuhkan bisnis seraya mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dalam operasi bisnis kami, serta meningkatkan manfaat sosial bagi masyarakat,” kata dia.
(Sah, Laporan: Vika Novianti Umar)
Dream - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat untuk menolak menggunakan plastik sekali pakai yang saat ini beredar di pasaran.
" Mari kita tolak sampah plastik sekali pakai," ujar Susi dikutip dari laman Liputan6.com, Minggu 21 Juli 2019.
Pernyataan itu Susi sampaikan ketika menghadiri pawai kampanye diet sampah plastik di Monas, Jakarta.
Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Tiza Mafira mengatakan, masyarakat sebaiknya membawa kantong sendiri ketika berbelanja. Sehingga dapat mengurangi peredaran sampah plastik sekali pakai.
" Kami sudah siap bawa tas belanja sendiri, tidak menggunakan sedotan dan sebagainya," ucap Tiza.
Selain itu, Tiza meminta kepada pemerintah segera membuat aturan khusus mengenai penggunaan plastik. Sebab, peredarab sampah plastik di Indonesia sudah masuk kategori serius.
" Kita ingin menujukan komitmen individu dan mendesak kepada pemerintah bahwa plastik sekali pakai adalah masalah sangat serius," kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/
Dream – Corporate Social Responsibilty (CSR) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Garuda Indonesia Tbk menggelar edukasi kepada komunitas pecinta lingkungan yang ada di wilayah Jabodetabek.
Senior Manager Government Relations CSR & PKBL, Tashia Scholz, mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan di kawasan Halal Park, Senayan, Jakarta ini dinisiasi oleh Kementerian BUMN.
" Kalau dari Garuda kita membuat kelas ini, kita mendukung ECO gerakan go green ECO friendly," ujar Tashia di lokasi.
Dalam kelas ini, puluhan peserta yang hadir ini dalam acara bertajuk Garuda Indonesia Eco Friendly Ramadan ini diberi edukasi mengenai cara mendaur ulang sampah plastik.
" Harapan dari kelas ini komunitas yang hadir menyampaikan ke komunitas yang lain metode yang mereka dapatkan (di sini)," kata dia.
Lebih lanjut, kata dia, Garuda Indonesia juga saat ini tengah berupaya mengurangi sampah plastik.
Salah satunya menggunakan gelas berbahan kertas ketika menyajikan minuman untuk penumpang di pesawat.
Selain itu, Garuda Indonesia juga bersama masyarakat bahu membahu menanam pohon untuk melestarikan lingkungan.
" Kemudian kita juga mengedukasi kesehatan di masyarakat," kata dia. (ism)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur