Wisata Umroh, Sumber `Minyak` Baru Bagi Saudi

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 21 Januari 2015 11:30
Wisata Umroh, Sumber `Minyak` Baru Bagi Saudi
Saudi gencar mencari sumber pendapatan baru setelah harga minyak dunia melemah. Bisnis Umroh plus pun mulai diperkenalkan.

Dream - Arab Saudi pelan-pelan mulai melihat gelombang jamaah umroh sebagai bisnis yang menggiurkan. Pemikiran ini juga sejalan dengan ambisi negara kerajaan itu menggenjot sektor pariwisata. 

Pangeran Sultan bin Salman, ketua Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Purbakala (SCTA), mengakui institusinya memang berencana meluncurkan program " Umrah-Plus Pariwisata" dalam waktu dekat.

Selain ibadah, program ini dirancang mengarahkan jamaah umrah untuk mengunjungi tempat wisata, situs sejarah dan museum.

Pangeran Salman yakin program baru ini akan berdampak besar dalam mengubah persepsi haji dan umrah terkait situs sejarah di negerinya.

Program ini juga mengincar sekaligus target meningkatkan ekonomi Kerajaan.

Rencana sang pangeran tampaknya akan segera terealisasi. Buktinya, Pangeran Sultan telah menandatangani kesepakatan dengan Pengurus Dua Masjid Suci untuk memajukan kerja sama dua organisai itu dalam menjaga warisan Islam.

" Tujuan kami adalah menjaga dan mempromosikan budaya dan warisan Islam dan Muslim," kata ketua SCTA.

Menurut Pangeran Sultan, peninggalan bersejarah sangat penting dan mampu menunjukkan kebesaran warisan Arab Saudi dan kontribusinya terhadap peradaban manusia selama berabad-abad yang lalu.

Program Umrah-Plus Pariwisata ditargetkan mampu menarik wisatawan dari 65 negara. Imbasnya, Saudi akan mampu menciptakan ribuan lapangan kerja bagi warganya.

Program baru kerajaan ini langsung mendapat respon positif kalangan pebisnis tarvel Saudi. Abdul Shukoor Ali, seorang eksekutif bisnis pariwisata, menilai Umrah-Plus akan meningkatkan jumlah jamaah yang mengunjungi Saudi dan memperkuat perekonomian negara.

" Saat jamaah hanya mengunjungi Mekah dan Madinah. Program baru ini akan memungkinkan mereka untuk mengunjungi tempat-tempat lain seperti Madain Saleh, Madain Shuaib, Haqel, Abha dan Taif. Kami berharap layanan ini akan tersedia bagi jamaah dari seluruh negara," kata Ali.

Menurut Ali, sektor pariwisata Saudi sebetulnya memiliki potensi menjadi yang terbesar kedua di sektor pendapatan produktif setelah minyak. (Ism) 

Beri Komentar