Selain Bebas Riba, Ini Alasan Nasabah Hijrah Menabung ke Bank Syariah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 25 Oktober 2018 17:30
Selain Bebas Riba, Ini Alasan Nasabah Hijrah Menabung ke Bank Syariah
Biasanya, alasan yang sering terdengar karena ingin `hijrah`.

Dream – Perlahan namun pasti, keinginan masyarakat untuk mengalihkan simpanannya dari bank konvensional ke syariah terus berkembang. Fenomen ini merupakan bagian dari keputusan hijrah yang dilakukan seorang muslim.

Tak hanya penampilan atau perilaku, mereka yang berhijrah biasanya ingin seluruh kehidupannya sesuai syariat agama termasuk dalam urusan uang.

Bank syariah selama ini dipilih terutama karena jaminannya yang tidak menerapkan sistem bunga. Ini biasanya menjadi alasan utama dibalik hijrah keuangan masyarakat muslim.

Tapi apakah alasan orang mengalihkan simpanannya ke bank syariah hanya karena bebas riba?

“ Sebenarnya, ada dua alasan mengapa orang lain memilih bank syariah,” kata Planning, Finance, and Treasury Head BCA Syariah, Pranata Nazamuddin, di Jakarta, Kamis 25 Oktober 2018.

Menurut Pranata dua alasan seseorang hijrah ke keuangan syariah adalah emosional dan rasional. Untuk alasan emosional, dia menjelaskan, berkaitan dengan agama.

“ Kalau emosional itu lebih ke agama. Halal atau tidak,” kata dia.

Sementara alasan rasional seseorang pindah ke bank syariah adalah ingin menabung sekaligus mendapatkan bagi hasil atau return yang tinggi.

“ Rata-rata perbankan syariah, kemampuan menyerap dana masyarakat lebih rendah daripada yang konvensional, maka mereka kasih bagi hasil yang tinggi,” kata dia.

Makanya, lanjut Pranata, return inilah yang menarik masyarakat untuk menyimpan dananya di perbankan syariah.

“ Emosional, tapi tetap rasional. Ingin halal, tapi return tinggi,” kata dia.(Sah)

1 dari 2 halaman

BCA Syariah Fasilitasi Pembiayaan Rp100 M untuk Proyek PLN

Dream – PT BCA Syariah bergabung dengan sindikasi pembiayaan untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN. Bank syariah ini memberikan fasilitas pembiayaan sebesar Rp100 miliar untuk PLN.

Pembiayaan menggunakan akad musyarakah merupakan bagian dari sindikasi pembiayaan senilai Rp14 triliun. Total pendanaan ini berasal dari 13 lembaga keuangan, baik konvensional maupun syariah.

“ Partisipasi BCA Syariah merupakan bentuk dukungan kami untuk menyukseskan program pembangunan pemerintah,” kata Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 27 Agustus 2018.

Fasilitas pembiayaan tersebut bertujuan untuk pembiayaan investasi PLN yang didalamnya tercantum program realisasi pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW. Pembangunan infrastruktur listrik dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2018 bertujuan untuk menyediakan tenaga listrik yang andal dan terjangkau bagi pelaku industri dan masyarakat Indonesia.

Penandatangan dilakukan bersama-sama oleh peserta pembiayaan sindikasi di Plaza Mandiri, Gatot Subroto, Jakarta.

“ Ketersediaan listrik yang memadai dapat meningkatkan produktivitas industri dan masyarakat yang tentunya memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia,” kata dia.

Sebelumnya, 31 Juli 2018 lalu, BCA Syariah juga ikut dalam penyaluran pembiayaan sindikasi untuk proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated (Jalan layang Cikampek). Pembiayaan yang disalurkan sebanyak Rp100 miliar.

Pembiayaan infrastruktur telah menjadi salah satu target penyaluran pembiayaan BCA Syariah di 2018, diantaranya di bidang pembangunan jalan raya/tol, pembangkit tenaga listrik dan lainnya.

Tahun ini, BCA Syariah memproyeksikan pembiayaan infrastruktur sekitar Rp250 miliar—Rp500 miliar dengan mempertimbangkan tingkat permintaan di pasar dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Penyaluran pembiayaan BCA Syariah pada semester 1-2018 meningkat sebesar 21,3 persen (yoy) menjadi Rp4,7 triliun. Penyaluran pembiayaan masih fokus pada sektor produktif khusunya segmen komersial diikuti oleh UMKM dan konsumer. Rasio pembiayaan bermasalah tetap berada pada level yang rendah dengan NPF Gross 0,73 persen dan NPF Nett 0,31 persen.

“ Kami menargetkan pembiayaan tahun ini meningkat 15—20 persen dibandingkan akhir tahun lalu”, kata John.

2 dari 2 halaman

BCA Syariah Kucurkan Rp100 M untuk Tol Jakarta-Cikampek II

Dream – PT BCA Syariah turut membiayai sindikasi pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated. Unit usaha syariah PT Bank Central Asia Tnk ini mengalokasikan fasilitas pembiayaan sebesar Rp100 miliar.

Pembiayaan sindikasi proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated merupakan proyek pertama bagi BCA Syariah untuk penyaluran pembiayaan infrastruktur pemerintah.

“ Pembangunan infrastruktur memberikan dampak yang baik untuk dunia usaha, tentunya membuka peluang bagi bank untuk penyaluran pembiayaan,” kata Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis BCA Syariah. 

John mengatakan pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah mutanaqisah. Dia berkata pembiayaan sindikasi telah masuk ke dalam rencana penyaluran pembiayaan ke infrastruktur, seperti jalan raya dan jalan tol.

“ Selain itu, kami melihat dengan partisipasi perbankan syariah, pemerintah kini memiliki pilihan yang semakin luas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek-proyek infrastruktur lainnya,” kata dia.

Sekadar informasi, BCA Syariah bersama 15 bank dan lembaga keuangan lainnya tergabung dalam sindikasi pembiayaan untuk proyek Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang digarap oleh PT Jasa Marga Tbk (Persero).

(Sah)

Beri Komentar