Selama Bulan Ramadhan, Masyarakat Indonesia Diprediksi Habiskan Uang Lebih dari Rp2 Juta untuk Belanja

Reporter : Alfi Salima Puteri
Jumat, 25 Februari 2000 17:00
Selama Bulan Ramadhan, Masyarakat Indonesia Diprediksi Habiskan Uang Lebih dari Rp2 Juta untuk Belanja
Bagi masyarakat di Indonesia, peningkatan pengeluaran saat bulan Ramadhan untuk berbelanja merupakan hal yang umum dilakukan.

Dream - InMobi baru-baru ini merilis laporan bertajuk Gearing up for Ramadan 2022 (Persiapan untuk Ramadan 2022).

Dirancang khusus untuk mendukung brand (merek) dalam menyempurnakan strategi pemasaran seluler mereka saat bulan Ramadhan, dimana laporan ini menganalisa kebiasaan dan harapan konsumen Indonesia seputar pengalaman berbelanja mereka selama bulan puasa ini.

Ramadhan merupakan salah satu bulan yang paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dengan jumlah hampir 231 juta orang, masyarakat Indonesia biasanya merayakan Ramadhan secara besar-besaran.

Bagi masyarakat di Indonesia, peningkatan pengeluaran saat bulan Ramadhan untuk berbelanja, misalnya untuk mengirim parcel, iftar (berbuka puasa), renovasi rumah dan lain sebagainya merupakan hal yang umum dilakukan.

1 dari 3 halaman

Temuan dari laporan InMobi mengungkapkan bahwa sentimen konsumen di Indonesia lebih positif untuk tahun 2022.

Sekitar 56 persen responden berencana untuk menghabiskan setidaknya Rp2 juta untuk berbelanja di Ramadhan tahun ini, angka ini naik 48 persen jika dibandingkan dari tahun 2021.

Kegiatan berbelanja akan mencapai puncaknya di minggu pertama Ramadhan dan 84 persen masyarakat Indonesia akan menyelesaikan pembelian mereka seminggu sebelum perayaan Idul Fitri berlangsung.

" Ramadhan adalah salah satu perayaan terbesar di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Kegiatan belanja biasanya meningkat saat menyambut kedatangan bulan puasa, tetapi dengan pandemi yang sedang berlangsung, konsumen Indonesia cenderung lebih hemat dan mungkin lebih aktif berburu barang,” ujar Rishi Bedi, VP dan GM InMobi Asia Tenggara, Jepang, dan Korea dalam rilis yang diterima Dream pada Rabu, 23 Februari 2022.

2 dari 3 halaman

Rishi Bedi juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kesehatan dan keselamatan tetap menjadi hal penting. Hal ini juga yang menjadi faktor pendorong utama meningkatnya kegiatan belanja online dan pengurangan belanja offline.

Namun, masih ada pasar yang seimbang untuk keduanya, sehingga pemasar harus secara proaktif berinovasi dengan strategi yang mencakup seluruh jalur menuju pembelian untuk menarik audiens yang tepat.

Laporan ini juga menjelaskan temuan tentang preferensi konsumen untuk belanja langsung di toko dan online selama bulan Ramadhan, serta bagaimana perilaku belanja dari Generasi Digital (Gen Z).

3 dari 3 halaman

Temuan pertama, 63 persen responden menyebutkan bahwa program diskon dan penawaran eksklusif dalam aplikasi sebagai alasan utama mereka untuk berbelanja di ponsel (online).

Temuan kedua, 51 persen responden mencantumkan penerapan protokol kesehatan sebagai syarat utama saat mereka berbelanja langsung ke toko.

Temuan ketiga, 58 persen responden dari Gen Z cenderung berbelanja pada awal Ramadan, dan sangat mengutamakan pengiriman gratis saat berbelanja online dari kebanyakan orang Indonesia.

Sedangkan temuan yang terakhir, 41 persen responden Gen Z cenderung memilih jalan-jalan untuk liburan Hari Raya, dibandingkan dengan 31 persen masyarakat Indonesia pada kelompok usia lainnya.

Beri Komentar