Pandemi Covid-19 Bisa Mendorong UKM Gulung Tikar, Kecuali Dua UKM Yang Satu Ini. (Foto: Shutterstock)
Dream – Sektor UKM kali ini harus berjuang keras menghadapi pandemi Covid-19. Serangan virus yang berasal dari China itu tak memandang bulu korbannya.
Kondisi ini berbeda ketika UKM jadi penyelamat ekonomi Indonesia kala diterpa Krisis Moneter 1998.
Kondisi UMKM yang ikut terpapar pandemi Covid-19 menjadi perhatian serius pemerintah karena segmen usaha ini menyumbang paling besar perekonomian nasional.
Deputi Bidang Produksi & Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UMKM, Republik Indonesia, Victoria Simanungkalit, mengatakan dari 64 juta UKM di Indonesia, segmen ini menyumbang 56 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan 97 persen terhadap penyerapan tenaga kerja.
“ UKM ini sektor yang terdampak besar pada pandemi. Banyak yang tidak bertahan dan tutup operasionalnya. Pengangguran dan kemiskinan bertambah. (UKM) perlu didorong agar bertahan,” kata Victoria dalam acara webinar “ Pemberdayaan UMKM Difabel di Tengah Pandemi”, Rabu 11 November 2020.
Dia mengatakan, ada dua jenis UKM yang bisa bertahan dalam pandemi Covid-19. Pertama, UKM yang beradaptasi dan berinovasi. Ke dua, UKM yang terhubung dengan ekosistem digital.
Agar bisa membantu bisnis UKM bertahan, pemerintah membantu sektor ini melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan menghubungkannya ke ekonomi digital untuk beradaptasi dengan tren dan pasar bisnis.
“ Melalui `Bangga Buatan Indonesia`, seluruh elemen pemerintah bersinergi untuk menghadirkan UKM dalam ekonomi digital,” kata dia.
Victoria mengatakan, saat awal 2020, baru 8 juta UKM yang masuk ke ekonomi digital. Kini, sudah ada 10 jutaan UKM yang masuk ke ekonomi digital.
“ Dukungan teknologi digital bisa membuat UKM maju dan naik kelas,” kata dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.