Siap-Siap, Turis Asing Wajib Bayar Rp150 Ribu Saat Masuk Pulau Bali

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 13 Juli 2023 08:47
Siap-Siap, Turis Asing Wajib Bayar Rp150 Ribu Saat Masuk Pulau Bali
Penerapan pungutan bagi wisatawan asing ini akan berjalan pada tahun 2024 karena masih memerlukan transisi.

Dream - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan mengenakan pungutan kepada wisatawan asing yang masuk ke Pulau Dewata, secara langsung dari luar negeri atau secara tidak langsung melalui wilayah lainnya di Indonesia.

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan pungutan berlaku hanya satu kali selama turis asing berlibur di Bali dengan nominal Rp150 ribu. Pungutan tersebut hanya menargetkan wisatawan asing dan untuk wisatawan domestik tidak akan dikenai pungutan.

" Pungutan yang wajib dibayar melalui pembayaran secara elektronik atau e-payment sebesar Rp150.000, atau kalau disetarakan kurs ini USD 10," kata Koster dalam Rapat Paripurna DPRD ke-26 di Kantor DPRD Provinsi Bali, dikutip dari Merdeka.com, Selasa, 12 Juli 2023.

Penerapan pungutan bagi wisatawan asing ini akan berjalan pada tahun 2024 karena masih memerlukan transisi. 

“ Perlu waktu transisi, diterapkan baru 2024," ungkapnya.

1 dari 2 halaman

Untuk Apa?

Pungutan tersebut akan menjadi pemasukan daerah yang dimasukkan ke dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan akan dimanfaatkan untuk pemeliharaan atau perlindungan kebudayaan dan lingkunan alam, serta pembangunan infrastruktur di kawasan wisata.

" Saya kira ini akan diatur dalam peraturan yang lebih teknis. Kemudian penerimaan dari pungutan bagi wisatawan asing akan diklasifikasikan ke dalam lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sesuai peraturan Perundang-undangan," ujarnya.

Pembangunan infrastruktur prioritas daerah akan dikelola oleh perangkat daerah dan pihak terkait secara terencana.

2 dari 2 halaman

Selain itu, Koster juga menyakini jika diterapkan, pungutan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kedatangan wisatawan asing ke Bali. Tetapi dia menilai wisatawan akan senang jika uang mereka digunakan untuk meningkatkan kenyamanan mereka.

" Tidak ada masalah. Kalau sudah digunakan untuk kepentingan lingkungan, untuk budaya, apalagi akan dibangun infrastruktur yang lebih berkualitas sehingga berwisata di Bali akan menjadi nyaman dan aman serta kondusif. Wisatawan akan bagus," ujarnya.

Beri Komentar