Foto: Tangkapan Layar Akun Instagram @smindrawati
Dream - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta masyarakat waspada dengan kenaikan suku bunga. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai tingginya harga rumah ke depan, sejalan dengan kenaikan suku bunga.
Hal tersebut ia sampaikan dalam pembukaan Securitization Summit 2022. Ia menjelaskan kenaikan suku bunga di beberapa negara turut mengerek kenaikan suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Tingginya suku bunga KPR dapat membuat masyarakat kesulitan memiliki hunian.
" Beli rumah mortgage time-nya 15 tahun, di awal hanya berat di suku bunga, principle-nya di belakang. Dengan price rumah dan interest rate yang cenderung naik dengan inflasi tinggi maka masyarakat semakin sulit membel," jelas Sri Mulyani dikutip dari kanal YouTube PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Rabu 6 Juli 2022.
Sri Mulyani mengungkapkan, saat ini sebanyak 12,75 juta masyarakat mengantre dan membutuhkan tempat tinggal. Apalagi ditambah bonus demografi atau masyarakat Indonesia yang masih relatif muda.
“ Artinya generasi muda ini akan berumah tangga maka kemudian mereka membutuhkan rumah. Tapi mereka berumah tangga mereka tidak mampu untuk mendapatkan rumah. Purchasing power (daya beli) mereka dibandingkan harga rumahnya lebih tinggi, sehingga mereka akhirnya enak, dengan either tinggal di rumah mertua atau dia nyewa,” ujar Sri Mulyani
Hal itu tidak menjadi masalah jika mertua memiliki rumah. “ Kalau mertuanya nggak punya rumah itu jadi masalah lebih lagi. Jadi menggulung per generasi,” jelasnya.
Acara yang juga mengundang narasumber dari Japan Housing Finance Corporation (JHFC) dan Mongolia Mortgage Corporation (MNK) ini tak hanya bertujuan menciptakan pembiayaan yang lebih maju dan canggih untuk berbagai jenis aset, namun utamanya lebih ditujukan untuk membantu masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah, dalam memenuhi kebutuhan dasar terhadap tempat tinggal.
" Sejalan dengan prioritas tersebut, sejak tahun 2010 hingga pertengahan tahun ini, APBN telah menyalurkan subsidi senilai Rp85,7 T atau setara 1.038.538 unit rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tahun 2022 sendiri, pemerintah telah menargetkan pemberian subsidi untuk 200 ribu unit rumah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," tuturnya.
Sri Mulyani berharap PT Sarana Multigriya Finansial juga dapat bekerja sama dengan banyak stakeholder untuk membangun kebijakan sekuritisasi sehingga Indonesia akan memiliki skema pembiayaan perumahan yang lebih baik.
" Selain memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan begitu kita juga turut memperbaiki ekosistem perumahan di Indonesia sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional," pungkasnya.
Sebagai informasi, PT Sarana Multigriya Finansial merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah pembinaan dan pengawasan Kementerian Keuangan yang berperan untuk memajukan pasar pembiayaan perumahan pada pasar primer dan pasar sekunder.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib