YAICI: Masih Banyak Orangtua Anggap SKM Sebagai Susu Buat Balita

Reporter : Dwi Ratih
Kamis, 20 Mei 2021 16:12
YAICI: Masih Banyak Orangtua Anggap SKM Sebagai Susu Buat Balita
Susu kental manis sejatinya lebih banyak mengandung gula dan sangat tidak disarankan untuk anak di bawah 5 tahun.

Dream – Pemahaman masyarakat tentang Susu Kental Manis (SKM) yang lebih banyak mengandung gula sepertinya belum sepenuhnya disadari. Masih banyak masyarakat yang menganggap minuman dari SKM seperti susu pada umumnya.

Dengan kandungan kadar gula tinggi, mengonsumsi SKM secara terus-menerus bisa menyebabkan gangguan gizi dan kesehatan seperti kerusakan gigi, gangguan pertumbuhan hingga memicu obesitas.

Susu kental manis, diantaranya ada kemasan kaleng (370gr dan 470gr), sachet (38gr) dan pouch (280gr dan 545gr), di sini.

“ Kami datang ke BPOM, Kementerian Kesehatan dan berbagai Instansi lainnya dan kami mendapatkan fakta bahwa kandungan gizi yang terkandung dalam SKM itu tidak lain adalah sangat rendah, jadi (kadar) gulanya yang cukup tinggi diatas 50%, kandungan susunya sendiri hanya 3-5%,” ujar Arif Hidayat selaku Ketua Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) pada webinar Rabu, 19 Mei 2021.

Webinar tentang SKM

Walau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan informasi bahwa SKM tidak dianjurkan bagi anak-anak di bawah lima tahun, faktanya masih banyak orangtua yang memberikan produk ini sebagai minuman pada anaknya.

Sumber kesalahpahaman terutama dipicu masih banyaknya tayangan iklan media TV dan Radio yang memberikan informasi asupan gizi yang salah. BPOM sendiri sudah melarang penggunaan visualisasi SKM sebagai minuman.

“ Pengaruh media cukup besar, makanya kita perlu literasi yang bagus untuk menyaring informasi yang salah, agar anak-anak kita terutama masalah gizi tidak salah memberikan asupan gizi,” kata Arif.

1 dari 3 halaman

Akan ada literasi sebagai tanda peduli

Melihat masih banyaknya masyarakat Indonesia belum teredukasi literasi gizimembuat YAICI bersama Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) berencana menerbitkan buku.

Upaya literasi lain yang dilakukan adalah menggelar webinar berupa pelatihan hingga lomba menulis bagi laskar HIMPAUDI di Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan itu juga seiring dengan peluncuran Gerakan Nasional Membaca Buku 2021.

Dengan adanya peningkatan literasi ini diharapkan dapat menciptakan generasi yang suka membaca.

“ Setelah selesai pelatihan, teman-teman dibolehkan membuat artikel dan naskah dengan tema yang bisa ditentukan bersama-sama, lalu 20 terbaik atau 25 terbaik nanti yang paling utamanya satu dan karyanya akan di bukukan, dan itu penghargaan yang luar biasa,” tutup Maman Suherman selaku penulis dan moderator webinar bersama YAICI dan HIMPAUDI.

(Reporter: Yuni Puspita Dewi)

2 dari 3 halaman

Benarkah ASI Bisa Melawan Virus Corona?

Dream – Para peneliti di seluruh dunia terus berusaha mencari obat yang ampuh untuk membunuh virus corona covid-19.

Salah satunya para ahli sedang meneliti tentang Air Susu Ibu atau ASI yang dianggap memiliki obat potensial untuk menghentikan infeksi virus covid-19.

Lebih dari 1000 wanita di seluruh dunia telah mendaftar untuk menyumbangkan ASI mereka, yang akan digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut. Terkait hubungan antara ASI dan pengobatan virus covid-19.

Mengapa ASI? Inilah alasannya


ASI

© © Pixabay.com

ASI dengan berbagai manfaatnya, disebut sebagai makanan paling bergizi untuk bayi. ASI mengandung beberapa antibodi yang membantu pertumbuhan bayi melawan virus, kuman penyebab penyakit dan juga mengurangi risiko infeksi lain seperti alergi.

ASI juga mengandung kolostrum, yang kaya akan protein untuk bayi. Terlebih lagi, ASI adalah makanan paling steril dan aman untuk dikonsumsi bayi.

Karenanya tidak dapat disangkal, ASI adalah pilihan yang baik. Para ahli sekarang mencoba mempelajari efek yang sama.

Mengingat, antibodi dalam ASI dapat bekerja secara optimal dalam melidungi dari penyakit.

Salah satu peneliti utama, Rebecca Powell, yang berbasis di New York City percaya, menyusui mungkin dapat menyelamatkan banyak anak yang terserang penyakit.

Wanita yang menyusui telah mengembangkan antibodi sebagai respon dari virus melalui ASI yang diberikan pada bayi mereka.

3 dari 3 halaman

Apakah Menyusui Aman Selama Pendemi Covid-19?


IBU dan Bayi

© © Pixabay.com

Sampai sekarang belum ada bukti yang menyatakan, covid-19 dapat ditularkan dari ibu ke bayi melalui ASI.

Dan sebagai bentuk pencegahan, seseorang selalu disarankan untuk melakukan tindakan sanitasi dan membatasi kontak langsung dengan bayi jika ibu terserang penyakit.

Para ahli imunilogi ASI juga percaya bahwa jika ASI sudah ditemukan sebagai obat, maka akan sangat berguna untuk mencegah pandemi di masa depan.

(Sumber: timesofindia.indiatimes.com)

 

Beri Komentar