Turis China Berkurang, Taiwan Rayu Wisatawan Muslim

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 25 Juli 2016 11:45
Turis China Berkurang, Taiwan Rayu Wisatawan Muslim
Negara ini ingin menggenjot jumlah turis mancanegara dari wisata syariah.

Dream -  Taiwan berupaya keras merayu wisatawan Muslim dari Asia Tenggara dan Timur Tengah untuk berkunjung ke negaranya. Mereka berharap, jumlah turis yang datang akan semakin meningkat.

Upaya Taiwan mengaet wisatawan muslim ini sebagai upaya `menambal` berkurangnya kunjungan turis dari Tiongkok.

Dilansir dari Straits Times, Senin 25 Juli 2016, Taiwan akan membebaskan visa bagi wisatawan. Mereka juga akan menyediakan mushala di hotel dan restoran halal. Tujuannya tak lain untuk memenuhi kebutuhan turis Muslim.

Selain itu, otoritas pariwisata di sana juga akan gencar mempromosikan Taiwan sebagai destinasi menarik bagi wisatawan muslim.

Departemen Pariwisata Taipei juga telah meluncurkan iklan pariwisata di Kuala Lumpur yang menghubungkan wisata Taiwan dengan agen pariwisata Muslim di Kuala Lumpur. Iklan tersebut juga menampilkan promosi Taiwan terhadap wisata halal.

" Kami ingin menyebarkan pesan bahwa Taiwan--meskipun didominasi masyarakat Tiongkok dan berbahasa Mandarin--juga merupakan tempat wisatawan Muslim bersenang-senang dan beribadah," kata Kepala Divisi Pengembangan Pariwisata di Taipei pengembamgan Cherry, Chueh Yu Ling.

Sekadar informasi, saat ini ada 10,4 juta kedatangan turis per tahun. Angka ini mencapai hampir 4 persen produk domestik bruto (PDB) China daratan. Mayoritas turis mancanegara itu berasal dari Tiongkok. Namun, diperkirakan jumlah wisatawan dari Negeri Tirai Bambu ini akan turun karena faktor politik.

Terkait dengan wisatawan Muslim, ada 180 ribu turis asing yang berkunjung ke Taiwan dan pemerintah Taiwan berharap jumlahnya akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2018.

Walikota Taipei, Ko Wen Je, mengatakan pihaknya akan membuat Taipei menjadi kota yang ramah wisatawan Muslim. Misalnya, meningkatkan jumlah restoran halal dari 36 menjadi 70 restoran pada 2019.

Chueh pun menimpali, banyak turis Muslim yang protes karena sulit menemukan restoran halal. Meskipun demikian, banyak hotel yang menyediakan ruangan ibadah untuk turis Muslim. Apabila ada kesadaran terhadap ruang ibadah dan restoran halal, Taiwan akan menjadi lebih menarik untuk wisatawan Muslim.

Manajer pemasaran Pro Tour Express, Ishag Ma, mengatakan faktor bahasa masih menjadi kendala untuk menggenjot wisata halal. Masyarakat Taiwan mengalami komunikasi dengan bahasa Inggris dan memilih umtuk berkomunikasi dengan bahasa Mandarin.

" Turis Muslim menyukai pemandangan dan atraksi. Tapi, tanpa interaksi dengan penduduk setempat, mereka kurang bisa menyatu dengan budaya Taiwan," kata Ma.

Beri Komentar