Tanpa Kekerasan, Debt Collector Ini Bikin Teknik Berpikir Logis Tagih Utang Nasabah

Reporter : Alfi Salima Puteri
Selasa, 8 Maret 2022 09:46
Tanpa Kekerasan, Debt Collector Ini Bikin Teknik Berpikir Logis Tagih Utang Nasabah
Debt collector ini menagih utang menggunakan kata-kata bijak kepada nasabah, karena sang nasabah justru berlagak seperti korban saat ditagih.

Dream - Citra debt collector atau penagih utang tercoreng setelah sempat heboh penggerebekan sejumlah penyedia pinjaman online ilegal. Mereka meneror para nasabah yang tak sadar terjerat bunga berlipat ganda dengan berbagai cara. Ancaman dalam bentuk foto-foto tak senonoh di media sosial hingga menghubungi rekan-rekan nasabah kerap dilakukan.

Melakukan kekerasan tak bisa dipungkiri telah menjadi stereotip kepada mereka yang bekerja sebagai debt collector. Pertengkaran hingga berakhir dengan perbuatan kekerasan sering kali masayarakat dengar.

Seiring sorotan masyarakat terkait cara menagih utang nasabah, seorang pria diduga bekerja sebagai debt collector punya teknik berbeda dalam menjalankan tugasnya. Tanpa kekerasan, dia menagih utang dengan mengajak nasabah berpikir logis dan menggunakan kata-kata bijak.

Teknik menagih utang ini dilakukan akrena nasabah yang dihadapinya mengaku sebagai korban dari pinjaman yang pernah digunakannya.

Momen saat pria diduga debt collector itu menagih utang tersebar di media sosial dan salah satunya dibagikan akun Instagram @suarasemangat pada Sabtu, 5 Maret 2022. Dalam video, terlihat seorang pria penagih utang sedang menagih utang ke seorang ibu-ibu.

1 dari 3 halaman

Diajak Berpikir Logis

Bukannya membayar utang yang menjadi kewajibannya atau berbicara baik-baik, sang ibu malah bersikap seperti korban pemerasan. Si penagih utang pun mengajak ibu-ibu itu bicara empat mata dengan duduk berhadapan.

Alih-alih mengamuk, ia berbicara baik-baik dan menegur sang ibu untuk mengubah pola pikirnya.

Dengan suara tinggi, pria ini mengatakan sudah seharusnya sang ibu membayar utangnya. Apalagi, membayar utang dari pinjaman yang dibuat sudah menjadi kewajiban dari nasabah tersebut.

" Memang musti ibu bayar. Ibu musti bayar. Ini emang udah kewajiban kok. Ibu jangan bicara seakan-akan saya datang minta duit ibu, enggak," kata sang pria.

2 dari 3 halaman

Bukan Mau Minta tapi Mengambil Uang Pinjaman

Pria ini tidak terima jika kedatangannya dinilai untuk meminta duit. Dengan permainan kata-katanya, si pria mengaku datang untuk meminta uang yang sudah dipinjam sang ibu.

" Saya bilang kembalikan duit yang sudah Anda pakai. Gitu, itu mindsetnya jangan Anda balik, gitu loh," tegur sang pria.

Terakhir, sang pria meminta ibu itu untuk mengubah pola pikirnya. Ia menegur nasabahnya agar tidak berlagak seperti korban pemerasan. Bagaimana juga, peminjam bukan korban, melainkan pelaku.

" Apalagi ibu bicara soal jangan diperas, saya ngapain peras Anda. Anda jangan buat diri Anda ini jadi korban, enggak. Anda pelaku utama," pungkasnya.

Sontak, cara pria itu yang berbicara panjang lebar menegur nasabahnya langsung ramai dikomentari warganet.

3 dari 3 halaman

Banyak warganet yang memberikan pujian sampai mengkritik nasabah yang berutang, lantaran tidak menjalankan kewajibannya untuk membayar uang yang sudah dipinjam.

" Emang jaman sekarang yang berutang lebih galak daripada yang ngutangin," komentar warganet.

" Intinya utang adalah utang, harus dibayar. Kebanyakan sekarang yang minjem uang malah yang nggak tau diri," komentar warganet lainnya.

" Kalau yang hutang memang tabiatnya sudah licik, nggak bakal tertampar meskipun pakai cara cerdas. Mempannya di santet," canda warganet.

      View this post on Instagram      

A post shared by SUARA SEMANGAT (@suarasemangat)

 

Beri Komentar