Tata Cara Sholat Istisqa dan Doa setelah Sholat Meminta Turun Hujan

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Jumat, 18 Februari 2022 07:12
Tata Cara Sholat Istisqa dan Doa setelah Sholat Meminta Turun Hujan
Sholat ini dilaksanakan ketika menghadapi kondisi kemarau berkepanjangan.

Dream – Sholat Istisqa atau sholat meminta hujan biasanya sering dilakukan masyarakat ketika merasakan musim kemarau yang berkepanjangan. Tanpa air yang menetes dari langit, kehidupan semua penghuni bumi akan mengalami penderitaan. Persedian air yang dibutuhkan untuk minum serta aktivitas penting lainnya membawa kesusahan bagi semua orang.

BACA JUGA : Arti Dari Shalat Istiqa Atau Doa Minta Turun Hujan

Kemarau berkepanjangan juga akan menyulitkan kehidupan para petani karena tanaman mereka yang sangat bergantug dari pasikan air. Ancaman gagal panen akan menghadang dan berakhir pada pemasukan yang berkurang.

Di saat mengalami kondisi seperti ini, Islam telah memberikan tuntunan agar umatya menunaikan sholat istisqa atau sholat untuk memohon diturunkan hujan. Ibadah sunnah ini biasanya dijalankan secara berjamaah di sebuah lapangan luas.

Seperti dikutip dari islam.nu.or.id, Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyebutkan bahwa tata cara sholat istisqa mirip seperti sholat ied yang berjumlah dua rakaat. Bedanya ada pada khotbah, membaca takbir, dan arah khatibnya saat membawakan khotbah. Selebihnya tata cara shola istisqa dan sholat ied adalah sama.

Sholat istisqa sendiri hukumnya adalah sunah. Tujuan sholat istisqa adalah memohon kepada Allah SWT agar menurunkan rahmat berupa hujan di tengah kondisi yang sudah mengalami kekeringan.

Nah, berikut adalah tata cara sholat istisqa dan beberapa doa mohon diturunkan hujan sebagaimana telah dirangkum oleh Dream melalui merdeka.com.

1 dari 3 halaman

Tata Cara Sholat Istisqa

Tata Cara Sholat Istisqa

Meskipun tata cara sholat istisqa memiliki kemiripan dengan sholat ied, namun keduanya tetaplah memiliki perbedaan. Tentunya dalam menjalankan sholat tersebut juga diawali dengan niat seperti saat menjalankan sholat wajib maupun sunah lainnya. Berikut adalah tata cara sholat istisqa yang penting sahabat Dream ketahui:

1. Membaca niat

Berikut adalah bacaan niat ketika menjalankan sholat istisqa:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا /إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushallī sunnatal istisqā’i rak‘ataini ma’mūman/imaman lillāhi ta‘ālā.

Artinya:Aku menyengaja shalat sunnah minta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”

2. Rakaat pertama melakukan takbir sebanyak tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

3. Rakaat kedua melakukan takbir sebanyak lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

4. Melakukan khotbah sebanyak dua kali atau sekali sebelum atau setelah sholat. Tetapi lebih utama jika khotbah dilaksanakan setelah sholat istisqa.

5. Sebelum khotbah yang pertama, khatib membaca istighfar sebanyak sembilan kali.

6. Sebelum khotbah yang kedua, khatib membaca istighfar sebanyak tujuh kali.

7. Banyak membaca doa ketika khotbah yang kedua.

2 dari 3 halaman

Doa Mohon Diturunkan Hujan

Doa Mohon Diturunkan Hujan

Setelah mengetahui bagaimana tata cara sholat istisqa, sahabat Dream juga perlu mengetahui doa untuk memohon diturunkan hujan. Doa ini bisa kamu panjatkan setelah menyelesaikan sholat. Namun disarankan sebelum membaca doa memohon hujan agar terlebih dahulu membaca doa qurab, yakni doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad saw ketika berhadapan dengan kesulitan yang umum. Berikut adalah bacaannya:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ

Lā ilāha illallāhul ‘azhīmul halīmu, lā ilāha illallāhu rabbul ‘arsyil ‘azhīmi, lā ilāha illallāhu rabus samāwāti wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karīmi.

Artinya: “ Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia.”

Kemudian sahabat Dream bisa membaca doa mohon diturunkan hujan saat sedang kemarau berkepanjangan yang bacaannya berikut ini:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ

Yā hayyu, ya qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu.

Artinya: “ Wahai Zat yang maha hidup dan maha tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan,”

Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa istisqa yang diriwayatkan oleh Imam As-Syafi’i, Abu Dawud, dan rawi-rawi lainnya yang bacaan adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا

Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman.

Artinya: “ Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”

3 dari 3 halaman

Doa Mohon Diturunkan Hujan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ

Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn.

Artinya: “ Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan .”

اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ

Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.

Artinya: “ Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu .”

اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ

Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi.

Artinya: “ Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.”

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka.

Artinya: “ Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.”

اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا

Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.

Artinya: “ Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.”

Itulah tata cara sholat istisqa yang dijalankan ketika dalam kondisi kekeringan berkepanjangan dan doa yang dipanjatkan untuk memohon kepada Allah SWT agar segera diturunkan hujan.

Beri Komentar