Gubernur Jatim, Soekarwo (Merdeka.com)
Dream - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur serius menjadikan daerahnya sebagai contoh penerapan keuangan syariah. Bahkan Gubernur Jatim Soekarwo menganggap keputusannya ini sebagai salah satu jihad baru.
" Ini adalah jihad baru, jihad produktif," ujar Seokarwo dalam Bincang Nasional tentang Pemberdayaan Lembaga Pesantren dalam Menjawab Tantangan Global serta Mendorong Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kantor Perwakilan BI, Surabaya, Rabu, 5 November 2014.
Menurut, Soekarwo pemerintahannya memang tertarik untuk menjadikan keuangan syariah sebagai bagian dari pembangunan di daerahnya.
Dalam istilahnya, ekonomi syariah dan ekonomi konvensional ibarat double track pembangunan ekonomi Jatim.
" Konvensional mungkin rentan terhadap krisis dan satu track lain (ekonomi syariah) insyaallah agak kebal pada krisis," katanya.
Diakuinya, untuk menjadikan provinsinya sebagai daerah berbasis ekonomi syariah, menjadi pekerjaan yang cukup berat.
Pemprov Jatim setidaknya harus mensosialisasikan sistem ekonomi baru ini kepada masyarakat.
" Yang sosialisasi ini memang baru 17 Ponpes, namun masih banyak sekali yang mengantre di belakang," katanya.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan program kerjasama antara BI, Otoritas Jasa Keuangan, dan 17 Pondok Pesantren diharapkan membantu upaya Jatim menjadi salah satu pelopor penerapan keuangan syariah.
Kerjasama ini akan dimulai dari pemahaman ekonomi syariah, sampai peluang mendukung Usaha Kecil Menengah dalam bentuk cluster yang akan diujicpbakan di sejumlah Pondok Pesantrean. " Sehingga santri tak hanya fokus pada pendidikan agama tapi juga mandiri secara ekonomi. Juga akan dibekali ekonomi syariah," katanya.
BI saat ini mengaku telah menyelesaikan pembahasan dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan 12 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk membahas pembangunan tata kelola zakat yang lebih baik sesuai prinsip syariah dan international nest practise.
" Potensi pengelolaan zakat itu mencapai Rp 200 triliu dan belum tergarap semua. Begitu pula dengan wakaf," ujarnya. (Ism)
Advertisement
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik