Terimbas Apresiasi Rupiah, Indeks Syariah Menguat Tipis

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 18 Desember 2018 16:53
Terimbas Apresiasi Rupiah, Indeks Syariah Menguat Tipis
Tapi, kondisi ini tak terdampak pada IHSG.

Dream - Indeks syariah kompak menguat saat perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, ditutup pada Selasa, 18 Desember 2018. Lantai bursa kali ini diguyur dana investor cukup besar hingga mencapai Rp10 triliun. 

Sentimen positif dari apresiasi rupiah terhadap dolar AS menjadi angin segar bagi pasar modal syariah. Namun penguatan ini masih sangat minim mengingat investor masih cemas dengan berbagai sentimen negatif yang muncul beberapa hari terakhir.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tercatat hanya menguat tipis 0,029 poin (0,02%) ke level 180,478. ISSI bergerak fluktuatif setelah  melemah di level 179,932 ketika perdagangan dimulai. Jelang perdagangan ditutup, ISSI lama-lama merangkak.

Penguatan tipis juga dialami Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang naik 2,091 poin (0,31%) ke level 675,182. Sementara Indeks JII70, tumbuh 0,441 poin (0,19%) ke level 224,404.

Sayangnya laju penguatan itu tak bisa dinikmati Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru melorot 7,438 poin (0,12%) ke level 6.081,867.

Penguatan rupiah belum menjadi angin segar yang cukup kuat untuk mendorong kinerja pasar modal syariah. Investor masih ragu-ragu melantai di bursa.

Tercatat 31,47 miliar lembar saham diperdagangkan di bursa. Nilainya mencapai Rp3,04 triliun.

1 dari 1 halaman

Rupiah Balik ke Level Rp14.400

Investor lebih suka melepas saham di sektor pertambangan, properti, keuangan, perdagangan, dan barang konsumsi. Indeks keempat sektor ini melemah 1,16 persen, 1,13 persen, 0,4 persen, 0,04 persen, dan 0,01 persen.

Pelemahan lebih dalam indeks saham di BEI masih dapat dihambat oleh laju beberapa indeks-indeks sektoral lain yang bergerak naik. Indeks industri aneka memimpin laju kenaikan dengan menguat  0,76 persen disusul indeks sektor barang dasar 0,75 persen. Ada juga indeks manufaktur dan infrastruktur yang terangkat 0,32 persen dan 0,22 persen.

Saham pertanian juga tercatat menguat 0,06 persen.

Investor lebih suka bermain saham MERK, UNVR, UNTR, DUCK, dan EPMT. Alhasil, harga saham kelima emiten ini naik masing-masing sebesar Rp525, Rp450, Rp425, Rp180, dan Rp160.

Sebaliknya, yang menjadi top loser kali ini adalah IBST yang harga sahamnya terkoreksi Rp450, INTP Rp325, DUTI Rp250, POLL Rp210, dan PTBA Rp160.

Alhamdulillah, rupiah kembali menguat terhadap dolar AS. Rupiah kembali berada di level Rp14.400.

Pada pukul 16.12, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di level Rp14.495. Kursnya melemah 85 poin atau 0,59 persen.

Beri Komentar