Ternyata Dua Konglomerat Indonesia Ini Pernah Beli Perusahaan Lamborghini, Siapa Mereka?

Reporter : Okti Nur Alifia
Sabtu, 11 Maret 2023 15:40
Ternyata Dua Konglomerat Indonesia Ini Pernah Beli Perusahaan Lamborghini, Siapa Mereka?
Mobil asal pabrikan Italia ini menjadi idaman bagi para pecinta otomotif. Namun tahukah kamu, orang Indonesia pernah membeli pabrik mobil Lamborghini?

Dream - Lamborghini masuk menjadi merek mobil termahal, hanya orang-orang yang dianggap ‘sultan’ yang bisa membelinya. Harga termurah saja mencapai Rp6,4 miliar untuk tipe Lamborghini Aventador.

Mobil asal pabrikan Italia ini menjadi idaman bagi para pecinta otomotif. Namun tahukah kamu, orang Indonesia pernah membeli pabrik mobil Lamborghini?

Tak banyak yang tahu, bahwa putra Presiden ke-2 RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto resmi membeli perusahaan berlogo ‘benteng ngamuk’ itu pada Januari, 1994.

1 dari 3 halaman

Tommy membeli perusahaan Automobili-Lamborghini S.p.A atau Lamborghini bersama konglomerat Indonesia Setiawan Jody melalui perusahaan Megatech, dengan menggelontorkan uang sebesar US$40 juta.

Namun, pada saat itu jurnal sejarah Lamborghini hanya menyebut pembelinya sebagai 'unknown Indonesian'.

" Megatech juga bermaksud menggunakan teknologi mesin Lamborghini untuk membangun sebuah mobil komersial di Indonesia, " kata ketua Mycom, Yap yong Seong.

2 dari 3 halaman

tommy dan jody

Megatech dimiliki oleh Tommy dan Jody. Keduanya memiliki sekitar 60 persen saham, sementara sisanya dipegang sebuah perusahaan Malaysia, MyCom Berhad.

Pembelian Lamborghini oleh Megatceh, bermula saat Chrysler sebagai pemilik Lamborghini tidak kuat meneruskan kepemilikan perusahaan di tengah tekanan ekonomi.

Kemudian pada 21 Januari 1994, Lamborghini pun beralih ke perusahaan Megatech. Selain Lamborghini, Megatech juga tercatat sebagai pemilik perusahaan Vector, salah satu merek supercar Amerika yang cukup berjaya pada masa itu, namun tidak bertahan lama.

3 dari 3 halaman

Setelah Lamborghini resmi menjadi milik Magetech, Djody pun menunjuk Mike Kimberly sebagai presiden dan direktur pelaksana.

Namun kepemilikan Lamborghini di tangan Tommy dan Jody berakhir pada tahun 1998, saat Indonesia mengalami krisis moneter. Lamborghini kemudian dipegang VW-Audi hingga kini.

Meski beralih ke VW-Audi, Megatech pada saat itu disebut mendapatkan untung besar. Sebab, mereka menjual perusahaan Lamborghini dengan harga US$110 juta. 

Nilai ini disebut menjadi berkali-kali lipat mengingat tingginya nilai dolar saat krisis moneter itu.

Sumber: Medeka.com

 

Beri Komentar