Ilustrasi
Dream - Sebagai negara muslim terbesar di dunia, industri keuangan syariah Indonesia masih kalah jauh dari pesaing. Pangsa pasar bank syariah bahkan belum menyentuh angka 5 persen.
Bandingkan dengan Malaysia yang sudah mencatat pangsa pasar hingga lebih dari 20 persen. Meski bisnis syariah di Negeri Jiran lebih banyak bersifat institusional.
Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Buchori mengatakan lembaganya selama ini sudah menggelar survei untuk mengetahui alasan masyarakat memilih bank syariah.
Dari survei tersebut, terungkap lima alasan masyarakat memilih bank syariah. Kelima alasan itu adalah golongan yang menghindari bunga haram, masyarakat yang cuma ikut-ikutan, penabung yang melihat produk yang lebih menguntungkan.
Dua alasan lainnya adalah penabung yang terpaksa menggunakan bank syariah karena payroll, dan tetap bertahan dengan konvensional.
" Harusnya yang lebih banyak di satu. Tapi yang lebih banyak ternyata di tiga," kata Buchori disela launching Keuangan Syariah Fair 2016.
Dari hasil survei tersebut, Buchori mengatakan, pola pemasaran produk syariah tak bisa menggunakan pendekatan agama semata. Pelaku industri keuangan syariah harus bisa menyesuaikan pendekatan dengan kategori masyarakat.
" Kalau untuk kategori ketiga, beri mereka pelayanan yang memuaskan," katanya.
OJK sendiri, lanjutnya, berupaya mendorong agar bank syariah bisa memberikan pelayanan memuaskan, infrastruktur modern, serta fasilitas lengkap.
" Dengan begitu akan semain banyak yang mau menggunakan iB (Islamic Banking)," katanya.
Advertisement

Girangnya Bocah 7 Tahun Bisa Kuliah Kimia di Nanyang Technological University

Mantan PM Kanada Justin Trudeau dan Katy Perry Akhirnya Mesra di Depan Publik

Pria Ini Dirikan Pusat Terapi dengan Anjing, Bantu Pasien Autisme hingga Alzheimer

Potret Tak Biasa Prilly Latuconsina, Pede Meski Pakai Banyak Koyo


Main Cantik Indonesia, Komunitas Seru Buat Perempuan Pecinta Motor
