Dream - Menteri keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap faktor melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS hingga Mei 2024 melemah hingga ke level Rp16.431.
Bendahara Negara itu menjelaskan, salah satu pelemahan nilai tukar Rupiah dipicu kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserves, yang bersikeras tidak menurunkan suku bunga acuannya.
Keputusan The Fed tersebut menyebabkan nilai tukar dolar AS menguat terhadap mata uang dunia lainnya termasuk Rupiah. " Dari global adalah adanya sekarang makin confirm bahwa suku bunga federal rate tidak akan mengalami penurunan sebanyak seperti yang diharapkan market," ujarnya
Mengutip laman Merdeka.com, Kamis, 27 Juli 2024, menjelaskan pelaku pasar awalnya memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya 4 hingga 5 kali pada tahun ini. Namun dugaan tersebtut meleset.
" Ternyata masih mengalami posisi yang stabil di 5,5 dan tidak terjadi tanda-tanda mereka akan segera menurunkan," ujar Sri Mulyania
Diketahui, nilai tukar Rupiah melemah 6,58 persen sejak awal tahun atau year to date (ytd) terhadap indeks dolar AS.
" Depresiasi dari mata uang mata uang termasuk Rupiah kita mengalami depresiasi 6,58 persen secara ytd," ujarnya.
Meski demikian, Sri Mulyani mengklaim pelemahan nilai tukar Rupiah itu masih lebih baik dibandingkan mata uang negara Brasil. Bahkan, nilai tukar mata uang Garuda juga dianggap lebih perkasa dibandingkan mata uang yen Jepang.
" Dengan beberapa negara emerging yang lain, seperti Brazil depresiasi-nya jauh lebih dalam, atau kalau anda sekarang baru mengikuti Jepang mengalami depresiasi yang sangat dalam," ujarnya.