Dream - Hampir semua industri, mulai dari mobil hingga fesyen dan makanan hingga teknologi, sudah mulai menerapkan strategi co-branding.
Co-branding merupakan kerjasama antara dua merek atau lebih yang bertujuan untuk meningkatkan citra suatu produk.
Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga tidak hanya mendatangkan keuntungan tapi juga nilai tambah bagi produk atau jasa hasil co-branding tersebut.
Kemitraan dalam bentuk co-branding ini sifatnya win-win solution. Kedua belah pihak mendapatkan apa yang menjadi tujuan dari co-branding ini.
Namun tidak semua co-branding berjalan dengan sukses. Tahun lalu, Lego mengumumkan tidak akan memperpanjang kemitraan mereka yang sudah berjalan puluhan tahun dengan Shell akibat tekanan dari Greenpeace. Dalam ketentuan co-branding, Lego memproduksi SPBU dan mobil dengan merek Shell, sementara raksasa minyak tersebut memasarkan produk Lego melalui jaringan globalnya.
Seperti dikutip dari Enterpreneur, Selasa, 11 Agustus 2015, berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat melakukan suatu co-branding.
1. Menawarkan sesuatu yang unik
Carilah peluang dalam bentuk co-branding yang unik yang bisa menembus pasar dengan cepat. Ketika Isaac Mizrahi bekerja sama dengan Target untuk meluncurkan brand feshyennya, maka produk co-branding mereka menjadi salah satu produk paling laris dan terjangkau yang pertama kali diciptakan oleh desainer terkenal.
Usaha co-branding tersebut sangat sukses sehingga Target kembali menjalin kerjasama co-branding dengan sejumlah desainer papan atas lainnya, termasuk Missoni dan Lilly Pulitzer.
2. Memiliki kesamaan visi dan misi
Karena sifatnya win-win solution, maka usahakan menggaet mitra yang bisa memasarkan produk kita secara efisien dan efektif. Selain itu kedua belah pihak yang melakukan co-branding harus berbagi kesamaan visi dan misi. Meskipun co-branding bisa dalam berbagai kombinasi yang tidak umum seperti merek otomotif dengan pembuat mainan atau merek makanan dengan produk rumah tangga.
3. Mengangkat merek sendiri
Lakukan co-branding dengan perusahaan yang bisa mengangkat merek kita sendiri. Kita mungkin sering melihat berbagai merek komputer, seperti Lenovo, Toshiba, Dell dan sebagainya, yang menampilkan logo prosesor Intel atau AMD. Ini adalah bentuk co-branding yang bisa mengangkat merek kita sendiri secara efektif dan efisien di mata konsumen.
Hubungan bisnis, seperti pernikahan, akan berjalan sangat sukses jika kedua belah pihak bisa mengenal satu sama lain dengan baik.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya