Tony Fernandes, `Terbangkan` AirAsia Bermodal 2 Pesawat

Reporter : Syahid Latif
Senin, 29 Desember 2014 15:42
Tony Fernandes, `Terbangkan` AirAsia Bermodal 2 Pesawat
Air Asia menjelma menjadi raksasa bisnis penerbangan murah di dunia. Padahal perusahaan ini dibangun bermodalkan dua pesawat.

Dream - Lebih dari satu dekade AirAsia menjelma menjadi maskapai penerbangan murah ternama dunia. Tanya saja pada pengelana yang ingin berkeliling dunia dengan biaya murah, pasti nama AirAsia disebutnya.

Menyebut nama AirAsia, publik tak bisa lepas dari sosok Tony Fernandes. Entrepreneur Malaysia ini adalah otak dari perusahaan yang mulai mengangkasa mulai 2001.

Selalu berbalut celana jeans dan topi merah bertuliskan AirAsia, miliarder dunia Rochard Branson mendaulatnya sebagai sebuah jawaban bagi perkembangan industri penerbangan Malaysia.

Richard Branson, pemilik Virgin Galactic ini memang bukan orang baru bagi Fernandes. Pria ini adalah majikannya kala Fernandes bekerja di Virgin Communication London. Namun pada 1989, Fernandes memutuskan bergabung dengan Warner Music International.

Berbarengan dengan jejak Branson yang mendominasi British Airways pada 1980, Fernandes tergiring untuk mengalahkan penguasa kala itu, Malaysia Airlines.

Entrepreneur jebolan Epsom College di Surrey dan London Scholl of Economics ini yakin dengan pilihannya memulai bisnis penerbangan.

Munculnya insiden AirAsia QZ8501 yang hilang membawa Shranjit Leyl, jurnalis BBC Asia Business Report Singapura, kepada pengalamannya kala pertemuan pertama kalinya dengan Fernandes pada 2011.

Mengutip laman BBC, Senin, 29 Desember 2014, Sharanjit mengatakan kerajaan bisnis penerbangan Fernandes kala itu hanya bermodal dua pesawat.

Setelah 14 tahun mengangkasa, kini Air Asia telah mengoperasikan 80 pesawat dengan brand sendiri. Tak kurang 100 rute penerbangan dijelajahi pesawatnya.

Ketika mengudara pertama kalinya dari Singapura, AirAsia memasang iklan dengan target penumpang Singapora Airlines. " There's a New girl in town," begitu tagline iklan yang dibuat AirAsia.

Iklan tak lazim ini memampang para pramugari dengan seragam warna merah dan terlihat tengah bersenang-senang.

Sharanjit beruntung bisa kembali mewawancarinya Fernandes pada 2007. Kali ini markas di Kuala Lumpur menjadi tempat pertemuannya.

Pembicaraan kali ini berkisar seputar rencana ekspansi perusahaan. Namun lagi-lagi jurnalis BBC ini tertegun dengan kondisi Fernandes yang hidup seperti layaknya masyarakat kelas menengah. Anak-anaknya tampak tengah menyaksikan televisi.

Seiring waktu, bisnis AirAsia terus berkembang. Tak pelak, kekayaan Fernandes ikut terkerek. Kini pria yang pernah bertaruh dengan Richard Branson ini menjadi salah satu orang terkaya di Malaysia.

Mengutip laman theaustralian.com.au, Forbes menempatkan Tony Fernandes sebagai orang terkaya ke-28 di Malaysia. Hartanya ditaksir mencapai US$ 650 juta pada Februari lalu. (Ism)

Beri Komentar