Malu Dianggap Kuno, Ini Daftar Alasan Anak Kekinian Main Saham

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 4 Februari 2021 09:46
Malu Dianggap Kuno, Ini Daftar Alasan Anak Kekinian Main Saham
Malah, ada anggapan bahwa ketinggalan zaman kalau tidak investasi.

Dream – Investasi. terutama saham, sedang menjadi tren di kalangan anak muda di masa pandemi Covid-19. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah investor ritel di pasar modal.

“ Selama masa pandemi, investor ritel saham naik 53 persen menjadi 1,68 juta,” kata Bhima dalam acara “ Virtual Press Conference WELMA SID Online,” Rabu 3 Januari 2021.

Bhima menilai investasi saham di kalangan anak muda menjadi sebuah fenomena menarik. Anak muda, lanjut dia, banyak yang mulai menganggap dirinya kuno jika tidak ikut berinvestasi saham.

“ Setiap hari tidak membahas gossip, tapi cuan berapa. Sekarang menjadi tren. Banyak yang ikut-ikutan main saham,” kata Bhima.

Fenomena ini semakin berkembang karena munculnya influencer yang sering “ mempromosikan” keuntungan yang mereka dapat dari investasi saham. Hal ini turut memancing ketertarikan generasi muda—yang notabene Y dan Z—untuk melirik pasar modal.

Tak ketinggalan, peran media sosial pun turut berkontribusi dalam membagikan pengetahuan tentang invstasi pasar modal.

“ Pada 2021, ada optimisme investasi di pasar modal lebih tinggi,” kata dia.

1 dari 2 halaman

Literasi Keuangan Makin Terkerek

Bhima tak memungkiri fenomena investasi saham bisa menaikkan literasi keuangan di masyarakat. Dari pengalamannya, banyak investor pemula yang semakin penasaran dengan mekanisme jual beli saham di pasar modal. Sebagian lagi memikirkan untuk memiliki investasi jangka panjang. 

Generasi muda, lanjutnya, memutuskan terjun ke pasar modal karena tak ingin pusing memikirkan kondisi finansial. Bahkan mereka berharap bisa pensiun dini dengan investasi tersebut.

“ Kalau usia 35 tahun bisa jadi Warren Buffet. Bisa berlibur di Eropa dan investasi jalan terus,” kata dia.

Tren investasi ini juga ikut mendorong pemahaman minat Y dan Z terhadap perkembangan ekonomi. Sebab, perkembangan ekonomi turut mempengaruhi investasinya di pasar modal, seperti reksa dana dan saham.

“ Karena main reksa dana dan saham, mereka sekarang mengikuti (perkembangan ekonomi,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Jadi Peluang

Fenomena investor ritel ini bisa menjadi peluang bagi bisnis, terutama wealth management. Meski diakui, pendapatan investor ritel di kalangan generasi milenial dan Z masih relatif kecil. 

“ Tapi, pendapatan akan terus meningkat,” kata Bhima.

Media yang digunakan generasi muda untuk berinvestasi adalah platform. Dikatakan bahwa generasi ini akan loyal kepada satu platform jika dia merasa nyaman.

“ Ketika mulai naik pendapatannya, mereka akan melihat aplikasi mana yang mengelola uang mereka secara profesional ketika masih muda,” kata dia.(Sah)

Beri Komentar