Indeks Syariah Lesu, Sektor Tambang Terkoreksi Tajam

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 5 April 2019 16:35
Indeks Syariah Lesu, Sektor Tambang Terkoreksi Tajam
Tapi, rupiah justru menguat.

Dream - Indeks syariah kompak melemah pada penutupan pekan pertama April 2019. Setelah kemarin bergerak fluktuatif, indeks syriah sepanjang hari ini, Jumat, 5 April 2019, menghabiskan hampir seluruh waktu perdagangannya di zona merah. 

Adanya aksi beli pemodal asing tak membuat pelaku pasar lokal bergairan terjun ke lantai bursa. Ini semakin memperkuat prediksi analis yang menyatakan lantai bursa sedang dilanda tren berasih jangka menengah. 

Pada penutupan perdagangan BEI, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) turun 0,369 poin (0,19%) ke level 190,443. Semula, ISSI sempat dibuka menguat di level 190,763 di sesi pra-pembukaan perdagangan. Namun penguatan ini hanya bertahan dalam hitungan menit.

Dalam waktu 5 menit usai pembukaan, ISSI langsung terjungkal ke zona merah. Pelemahan ini berlangsung hingga sesi penutupan perdagangan. ISSI menyentuh level terendahnya di 190,015.

Indeks keping biru syariah Jakarta Islamic Index (JII) bahkan sudah terjun bebas sejak awal perdagangan. Indeks berisi 30 bluechips syariah ini terpangkas 2,216 poin (0,31%) ke level 706,396 di sesi penutupan.

Sementara Indeks JII70 beringsut 0,484 poin (0,2%) ke level 232,151.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga turut melemah 20,612 poin (0,32%) ke level 6.474,018.

1 dari 1 halaman

Saham Pertambangan Paling Terkoreksi

Indeks sektor pertambangan anjlok 1,01 persen disusul barang konsumsi 0,69 persen, dan manufaktur 0,34 persen.

Penguatan indeks sektor industri aneka 0,29 persen, properti 0,29 persen, industri dasar 0,05 persen tak bisa menopang kinerja perdagangan.

Emiten syariah pencetak top gainer adalah DUTI Rp450, INDR Rp380, ISAT Rp170, CPIN Rp150, dan GHON Rp145.

Sebaliknya, harga saham ITMG terkoreksi Rp700, UNIC Rp500, INTP Rp475, JECC Rp250, dan TPIA Rp225.

Pada pukul 16.03, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 37 poin (0,26%) ke level Rp14.116 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar