Balas Trump, Erdogan Ancam Larang iPhone di Turki?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 15 Agustus 2018 09:29
Balas Trump, Erdogan Ancam Larang iPhone di Turki?
Ketegangan hubungan Amerika Serikat dengan Turki belum berakhir.

Dream – Hubungan Turki dengan Amerika Serikat semakin memanas. Setelah menuding Donald Trump mengibarkan perang ekonomi, balasan telak tengah disiapkan presiden Recep Tayyip Erdogan.

Sang presiden langsung melancarkan balasan dengan rencananya memboikot produk ponsel elektronik andalan AS, iPhone.

Dilansir dari CNBC, Rabu 15 Agustus 2018, Erdogan menunjukkan sikap tegas ini di pidatonya. Dia berkata bisnis Turki harus tetap berjalan dan mengekspor produk mereka. Produk elektronik Amerika Serikat akan mendapatkan sanksi.

“ Kalau mereka punya iPhone dan ada Samsung, kami punya merek telepon sendiri,” kata di Ankara, Turki.

Sekadar informasi, harga iPhone X di Turki sebesar 7.499 lira. Ini setara dengan kurs US$1.143 (Rp16,67 juta). Turki memiliki produk telepon sendiri, yaitu Vestel Venus. Pernyataan Erdogan membuat saham Vestel Venus naik hampir 5 persen.

Pada Selasa, 14 Agustus 2018, saham Turki rebound dari rekor terendah. Lira menguat setelah Erdogan meminta masyarakat Turki mengubah dolar AS ke lira agar mempertahankan kekuatan mata uang.

Erdogan juga menyarankan orang Turki untuk berdiri dan melawan kekuatan dolar dan inflasi.

1 dari 1 halaman

Utang Turki Menumpuk

Saat ini, ekonomi Turki dipandang rentan karena tingginya tingkat utang yang dihargai dalam dolar AS. Menurut data International Monetary Fund (IMF), total utang Turki dalam valuta asing porsinya 50 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Investor telah menunjukkan kekhawatiran bahwa pemerintah mempengaruhi bank sentral, membujuknya untuk tidak menaikkan suku bunga ke tingkat yang akan memperlambat merajalela inflasi.

Aksi jual dalam aset Turki dipercepat setelah Presiden Donald Trump mengatakan Jumat bahwa ia akan meningkatkan tarif untuk baja dan aluminium yang berasal dari Turki. Tarifnya adalah serangan langsung terhadap penolakan Turki untuk membebaskan pendeta Amerika yang dipenjara, Andrew Brunson.

Beri Komentar