Bos Basuh Kaki Karyawan yang Capai Target Penjualan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 8 November 2019 09:30
Bos Basuh Kaki Karyawan yang Capai Target Penjualan
Katanya, sebagai ucapan terima kasih.

Dream – Beragam cara dilakukan oleh atasan untuk mengapresiasi prestasi anak buahnya. Salah satunya dilakukan oleh para pejabat eksekutif sebuah perusahaan di China, mereka membasuh kaki anak buah yang kinerjanya sesuai target.

Dikutip dari Oddity Central, Jumat 8 November 2019, dua pimpinan di sebuah perusahaan kosmetik membasuh kaki para karyawan sebagai ucapan terima kasih karena telah mencapai target penjualan. Upacara nyeleneh tersebut berlangsung November 2019.

Pada prosesi itu, dua wanita pimpinan naik ke panggung untuk menghampir delapan karyawan yang duduk di kursi. Mereka berlutut di depan karyawan untuk menjalani prosesi, mulai dari melepas sepatu sampai mencuci kaki karyawan sampai bersih dengan tangannya.

Tak hanya bentuk terima kasih, acara ini juga diklaim bisa meningkatkan moral karyawan.

1 dari 5 halaman

Banjir Kritik

Selain dipuji, acara ini juga dikritik. Tak sedikit orang mengejek acara pimpinan yang membasuh kaki karyawan. Malah, ada yang menyebut bosnya pelit.

“ Bosnya pelit. Mencuci kaki karyawan ini berarti mereka tak bisa diminta untuk bonus,” kata seorang warganet di Weibo.

“ Siapa yang meminta pemeran bos untuk mencuci kaki karyawan? Lalu, siapa yang menilai itu menyenangkan?” kata netizen lainnya.

Mencuci kaki karyawan bukanlah barang baru di China. Tiga bulan yang lalu, bos-bos di Shenzen, China, juga melakukan hal yang sama saat pertemuan tahunan.

2 dari 5 halaman

Tak Capai Target, Karyawan Dihukum

Dream – Sebuah perusahaan pasti memiliki aturan sendiri dalam memberikan sanksi bagi karyawannya yang tidak patuh. Ada perusahaan yang memberikan sanksi berupa teguran dan ada pula yang langsung menjatuhkan sanksi berupa surat peringatan.

Namun, hukuman yang diberikan suatu perusahaan ini membuat orang bergidik.

Dilansir dari Shanghaiist, Rabu 16 November 2016, perusahaan penjualan barang konstruksi dan furnitur ini menggelar pertemuan dengan 60 karyawan muda di sebuah plaza di pinggir kota Hanzhong, Tiongkok.

Ada seorang lelaki yang membawa tas berisi ulat, sumpit, cawan, dan beberapa botol baiju—minuman alkohol tradisional Tiongkok.

Untuk apa ulat dan minuman beralkohol?

3 dari 5 halaman

Makan Ulat Hidup-hidup

Perusahaan tersebut meminta karyawan yang tidak memenuhi target penjualan untuk makan ulat hidup-hidup dan minum alkohol. Ada 5-6 pegawai yang menerima hukuman ini.

Tapi, ada satu orang pegawai yang mundur karena sedang hamil dan hukuman ini bisa membahayakan bayinya.

Seorang karyawan yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan mereka makan empat ekor larva ulat setiap kehilangan seorang pelanggan. Hukuman ini merupakan hal yang “ lumrah” dilakukan di perusahaan.

Awalnya, karyawan yang tidak memenuhi target penjualan, dihukum dengan makan gurita hidup dan semut.

Pimpinan perusahaan bernama Cao, mengatakan setiap pekerja menerima hukuman ini. Hukuman ini pun bisa meningkatkan produktivitas menjadi lebih tinggi.

4 dari 5 halaman

Perusahaan Wajib Beri Kompensasi

Menurut Undang-Undang Ketenangakerjaan Tiongkok, setiap perusahaan yang memberikan hukuman fisik kepada karyawannya dan hukuman tersebut membahayakan kesehatan mereka, bertanggung jawab untuk memberikan kompensasi atas hukuman kejam yang diberikan perusahaan.

Contoh hukuman kejam lainnya adalah karyawan yang tidak produktif, dihukum dengan makan labu pahit dan dipukul atas performa buruknya. Beberapa pakar hukum mengatakan hukuman fisik tersebut seharusnya dilaporkan oleh korban.

5 dari 5 halaman

Tak Penuhi Target, Karyawan Dihukum Merangkak Keliling Danau

Dream - Ada-ada saja cara seorang bos perusahaan menghukum karyawan yang gagal memenuhi target yang telah ditentukan. Baru-baru ini, di Tiongkok, sekelompok karyawan dihukum bos mereka dengan cara merangkak mengelilingi sebuah telaga di tengah kota.

Menurut Tencent, lokasi tempat para karyawan tersebut menjalani hukumannya adalah di Ruyi Lake di kota Zhengzhou, Provinsi Henan. Untungnya, para karyawan itu merangkak di atas papan kayu yang menjadi lantai dari tepian telaga tersebut.

Saksi mata mengatakan hampir semua kemeja dan celana karyawan robek dan beberapa karyawan berdarah akibat hukuman tersebut. Untuk memastikan setiap karyawan yang dihukum sudah menyelesaikan satu putaran di telaga tersebut, perusahaan bahkan mengirim staf khusus untuk mengawasinya.

 

 

Hukuman yang tidak biasa tersebut mengundang reaksi keras dari netizen. Umumnya mereka mempertanyakan rasa kemanusiaan dari perusahaan yang menghukum karyawannya.

" Di mana serikat buruh? Di mana martabat dan batas-batas?," kata @XuMairennetizen yang geram dengan tindakan perusahaan yang mempermalukan karyawannya.

Seorang netizen dengan akun @Chengchengchengshiwo mengatakan, " Hukuman ini benar-benar sebuah penghinaan. Siapa pun yang mengusulkan model hukuman seperti ini bodoh. Apakah kita hidup di abad ke-21? Atasan mereka tidak akan membuat mereka maju dalam karier? Mengapa perusahaan tidak bisa menghukum karyawan dengan cara yang lebih terhormat?"

" Saya juga seorang bekerja di bidang pemasaran. Tapi saya tidak pernah mengalami dan mengharapkan hukuman seperti itu. Kami kan juga manusia," timpal netizen dengan akun @Aurora0903.

Sayangnya, ini bukan kasus pertama pengusaha asal Tiongkok menghukum karyawan yang tidak memenuhi target. Awal tahun ini, sekelompok karyawan masih dengan pakaian kantor rapi diminta bos mereka untuk berlutut di jalan layang di Xiamen, Provinsi Fujian selama 60 menit sebagai hukuman karena tidak menyelesaikan pekerjaan mereka.


Sumber: Shangaiist

Beri Komentar