Bisnis Unik, Jasa Potret Digital Hewan ala Bangsawan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 15 April 2020 13:48
Bisnis Unik, Jasa Potret Digital Hewan ala Bangsawan
Hasilnya oke juga, ya?

Dream – Pandemi virus corona mengharuskan kita untuk tetap berada di rumah dan tidak berpergian. Tak dapat dipungkiri bahwa kita tentu merasa sangat bosan.

Bagaimana jika kamu berinvestasi dalam pemotretan hewan peliharaan yang berkualitas tinggi? Terdengar unik, bukan?

Dikutip dari Oddity Central, Rabu 15 April 2020, Crown & Paw menyediakan jasa pemotretan hewan peliharaan berkualitas ala raja Eropa.

Perusahaan ini didedikasikan bagi para pemilik peliharaan untuk mencurahkan rasa cintanya bagi hewan peliharaannya.

Perusahaan tersebut membuat potret digital lucu untuk hewan peliharaan agar terlihat sebagai jenderal, pangeran, bangsawan, atau gelar apa pun yang diinginkan klien. Hasil potret digital tak main-main. Seperti lukisan asli!

Perusahaan ini mengoleksi potret otentik abad ke-19 dan lukisan minyak era Renaissance yang langka, lalu menggabungkannya dengan potret hewan peliharaan milik klien.

1 dari 5 halaman

Bagaimana Caranya?

Cara yang perlu dilakukan agar kalian mendapatkan mahakarya Crown & Paw yaitu mengunggah foto hewan peliharaan kalian dengan kualitas tinggi di situs perusahaan. Kamu bisa memilih kostum yang ingin dikombinasikan dengan designer Crown & Paw.

Selain itu, kalian juga harus mempertimbangkan sudut pengambilan foto hewan peliharaan kalian, terutama harus disesuaikan dengan kostum yang dipilih. Para designer Crown & Paw memang lihai dalam pekerjaan mereka, tetapi mereka tidak bisa memunculkan keajaiban.

Crown & Paw tidak melukis dari awal, designernya hanya menggabungkan potret hewan peliharan klien dengan kostum yang dipilih secara digital lalu menerapkan beberapa efek dan membuatnya tampak seperti lukisan kerajaan.

Jika kalian bertanya-tanya bagaimana jasa layanan Crown & Paw ini muncul, salah satu pendirinya mengungkapkan.

" Dimulai sebagai projek hobi. Saat itu saya dan pasangan saya sedang mengunjungi Eropa. Kita menghabiskan akhir pekan yang mendung di Amsterdam, mengendarai sepeda di bawah terowongan, makan waffle dan pancakes yang lezat dan mengunjungi beberapa galeri seni indah di dunia seperti Stedeijk dan Rijksmuseum," jelas salah satu pemilik perusahaan tersebut.

Jadi, jika Sahabat Dream mencari cara untuk mengekspresikan kasih sayang kalian ke hewan peliharaan, kalian bisa berinvestasi lewat cara ini. Dijamin harganya cocok!

2 dari 5 halaman

Semangat Teknisi Pesawat Bergaji Rp49 Juta Banting Setir Jadi Tukang Servis AC

Dream – Melihat kondisi ekonomi yang tidak stabil di tengah pandemi corona menuntut setiap orang untuk memutar otak memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi saat perusahaan menerapkan kebijakan cuti tanpa digaji.

Prinsip itulah yang dipegang seorang pria asal Thailand bernama Folkky Chutiphong dan keluarganya.

Dikutip dari World of Buzz, Kamis 9 April 2020, awalnya ia bekerja sebagai seorang teknisi pesawat terbang dengan gaji lebih dari cukup untuk menghidupi keluarga. Penghasilannya mencapai 100 ribu baht atau Rp49,34 juta per bulan.

 

 

Akibat krisis ekonomi yang terjadi saat ini, perusahaan mengirimkan memo kepada Chutiphong yang menyatakan dia dirumahkan untuk sementara waktu. Chutiphong menyebutkan, ketika penghasilannya berhenti, pengeluarannya terus menumpuk dan membuatnya stres yang luar biasa.

Stres yang dialaminya kemudian hilang seketika saat ia melihat wajah putranya. " Aku tidak bisa stres seperti ini. Aku perlu mencari sesuatu yang menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga," kata dia dalam hati.

3 dari 5 halaman

Banting Setir Jadi Teknisi AC

Chutiphong kemudian berdiskusi dengan seorang teman dan memiliki ide untuk membuat perusahaan jasa pembersih AC. Bisnis ini dipilih karena Thailand biasanya sangat panas ketika bulan musim panas tiba. Di saat bersamaan banyak warga Thailand memilih tinggal di dalam rumah sehingga bisnis ini diyakini bakal bersinar.

Bersama temannya, Chuthipong kemudian mendirikan bisnis membersihkan AC bersama. Selama lebih dari seminggu, mereka telah membersihkan lebih dari enam AC per hari.

Mereka mengenakan biaya pembersihan AC 350 baht sekitar Rp150 ribu-170 ribu masing-masing untuk membersihkan lebih dari tiga unit AC.

Berdasarkan harga yang diberikan, keduanya dapat menghasilkan sekitar 2.100 baht (Rp1,04 juta). Selama enam hari beroperasi dalam sepekan, mereka masing -masing dapat menghasilkan 50.400 baht (Rp24,87 juta) per bulan.

Meskipun tidak sebanyak yang ia dapatkan dari pekerjaan sebelumnya, Chutiphong mengatakan ia akan terus bekerja untuk keluarga dalam masa-masa sulit ini.

4 dari 5 halaman

Nganggur Karena Corona, Bapak Tua Diselamatkan Sepeda

Dream – Virus corona telah berimbas kepada banyak hal di kehidupan manusia. Tak hanya kesehatan, virus ini juga menyerang sektor ekonomi.

Tak sedikit usaha yang gulung tikar akibat pandemi Covid-19. Begitu pula dengan para pekerja informal terpaksa menganggur karena corona.

Seperti yang dialami oleh pria paruh baya asal Singapura, Ah Guai.

 

 

Dikutip dari Diadona, Rabu 1 April 2020, dia kehilangan satu-satunya pekerjaan yang dimiliki. Hal ini diperparah dengan kondisi fisik Ah Guai yang sudah terlalu tua serta keterbatasan skill sehingga hanya bisa mengerjakan pekerjaan fisik.

Ah Guai pun sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain. Kondisi ini diketahui dari pemilik Jun Yuan House of Fish. Toko ini adalah toko ikan langganan Ah Guai.

5 dari 5 halaman

Berbekal Sepeda dan Semangat

Waulaupun usianya sudah tidak produktif dan keterampilannya terbatas, Ah Guai punya dua hal yang membuat pemilik toko ikan merekrutnya. Dua hal itu adalah semangat dan sepeda.

Dengan dua hal itu, Ah Guai pun direkrut untuk menjadi pengantar ikan. Strategi yang baik mengingat saat ini masyarakat juga menerapkan karantina di rumah sehingga pembelian dengan jasa antar akan lebih memudahkan untuk berbelanja.

Semua pembelian di Juan Yuan House of Fish nantinya akan diantarkan oleh Ah Guai bersama sepedanya. Pembeli hanya diminta biaya tambahan sebesar 1 dollar Singapura atau Rp11.500.

Jumlah itu memang tak memberatkan pembeli, tapi berarti bagi Ah Guai untuk menyambung hidup. Gerakan ini memang sangat sederhana, pemilik usaha yang masih bisa menjalankan usahanya membantu mereka yang kehilangan sumber penghasilan.

Beri Komentar