Foto: Pixabay.com
Dream - Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang pria di Amerika Serikat, Josh Fabian. Dia adalah salah satu pendiri dan CEO startup platform pelatihan video game online, Metafy, yang berbasis di Pittsburgh.
Platform online yang baru berusia dua tahun itu menawarkan para pemain video game pemula untuk sesi pelatihan dengan beberapa pemain top dunia.
Dikutip dari laman CNBC International, Kamis 28 Juli 2022, sejak diluncurkan pada puncak pandemi Covid-19, Metafy telah menarik lebih dari 50 ribu pengguna dan ribuan pelatih, termasuk pemain papan atas game populer seperti 'League of Legends' dan 'Super Smash Bros'.
Perusahaan tersebut juga berhasil mendapat suntikan dana hampir US$34 juta dari investor, dan mengantongi nilai sebesar US$105 juta atau Rp1,57 triliun pada Februari 2022.
Di balik kesuksesannya, Fabian mengungkapkan, hal itu tentu tidak dicapainya secara instan.
Saat berusia 16 tahun, dia mulai hidup mandiri dan tidak lagi tinggal bersama orang tua angkatnya. Namun saat itu, Fabian putus sekolah dan menjadi seorang ayah pada usia 20 tahun.
Karena tak punya pekerjaan tetap, ia dan pasangannya saat itu hidup dari mengumpulkan kupon makanan. Bahkan Fabian mengaku pernah mencuri popok dan perlengkapan lainnya untuk buah hati mereka.
Meski tidak menempuh pendidikan secara lengkap, Fabian adalah seorang ahli coding secara otodidak. Ia pun mulai mengandalkan keahliannya itu untuk sumber penghasilan utamanya.
Fabian membuka jasa desain situs web kecil dengan harga sekitar US$ 100 per produksi.
Dengan kemampuannya itu, Fabian terus giat dan mengikuti kursus coding selama tiga bulan di Chicago, yang menghasilkan pekerjaan desainer web dengan startup pasar sosial Obaz pada tahun 2012.
Kemudian pada tahun 2016, Fabian mencoba meluncurkan Kitsu, sebuah platform jejaring sosial bagi para penggemar komik anime dan manga untuk saling terhubung dan mendiskusikan judul-judul baru.
Namun peluncuran platform itu tentunya tidak mungkin tanpa pengorbanan, ketika Fabian sempat kehabisan uang, dan pada akhirnya kembali ke ide pelatihan video game.
Mengetahui kegemaran anak-anaknya bermain gim, Fabian menghubungi beberapa pemain profesional untuk melihat apakah mereka bersedia melatih anak-anaknya.
Dengan jasa berbiaya US$ 20 per jam, yang menurut Fabian lebih murah daripada yang dia bayarkan untuk babysitter.
Belakangan, Fabian menemukan bahwa sumber pendapatan utama pelatih adalah pekerjaan gudang dengan upah minimum.
" (Aku menyadari) aku tidak sendirian, dan pasti ada ratusan ribu orang yang mengalami perasaan menjadi benar-benar hebat, sangat sedikit orang yang pernah benar-benar hebat dalam sesuatu dan tidak mampu mencari nafkah dengan melakukannya," ungkapnya.
Dari ide pelatihan video game, Fabian Tom McNiven, seorang insinyur perangkat lunak yang dia sewa untuk membantu mengembangkan Kitsu, mulai menyempurnakan detail untuk platform baru dan menulis kode di waktu luang mereka, hingga terbentuknya Metafy.
Metafy didanai dengan baik dengan aliran pendapatan yang andal. Perusahaan menghasilkan uang dari biaya 5 persen yang dibebankan kepada setiap pengguna.
Fabian mengatakan, dia ingin platformnya menjadi tuan rumah konten bergaya MasterClass untuk game dan acara di mana pelatih dan siswa dapat bertemu, atau bahkan bersaing dalam kehidupan nyata.
Advertisement