© MEN
Dream - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan vaksin Covid-19 berbayar mulai berlaku pada tahun 2024. Sedangkan sampai akhir tahun 2023 vaksin Covid-19 masih ditanggung negara.
" Tahun depan (kita mulai terapkan vaksin Covid-19 berbayar), karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," ungkap Budi Gunadi, dikutip dari Liputan6.com, Rabu 26 Juli 2023.
Budi memastikan pemerintah tetap menyediakan vaksin Covid-19 walau Indonesia sudah endemi. Upaya ini demi pencegahan seperti halnya vaksin-vaksin lain yang disiagakan tersedia, misalnya vaksin meningitis.
" Vaksin Covid, kalau ini sudah jadi endemi, vaksinasi itu tetap dibutuhkan untuk mencegahnya. Jangan sampai terkena (virus Corona)," ujar Budi
" Ini sama seperti meningitis, kalau untuk di rutin itu perlu diberikan, diberikan ke siapa? Orang-orang yang berisiko tinggi," sambungnya.
Namun, Budi Gunadi belum menyebut secara rinci, kelompok masyarakat berisiko tinggi mana saja yang akan rutin diberikan vaksin Covid-19.
Budi menyebut kelompok masyarakat berisiko tinggi dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan tetap gratis.
" Iya mulai 2024. Bukan berbayar, tapi akan mengikuti mekanisme biasa. Jadi kalau dia BPJS ya di-cover BPJS, kalau dia tidak ya tidak," kata Budi.
Dream - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan vaksin Covid-19 booster tidak akan digratiskan bagi masyarakat umum setelah Indonesia ditetapkan endemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Budi menegaskan, hanya penerima bantuan iuran (PBI) yang bisa mendapatkan fasilitas vaksin booster gratis dari pemerintah.
" Jadi untuk yang non PBI, masyarakat nanti akan kita buka untuk membeli vaksinnya sendiri dari apotek-apotek," ujar Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa 24 Januari 2023.
Ketentuan vaksin berbayar ini akan berlaku bagi masyarakat yang tidak terdaftar sebagai PBI BPJS Kesehatan. Nantinya, vaksin Covid-19 akan dijual sekitar 5 sampai 10 dolar atau sekitar Rp200 ribu.
Sementara bagi masyarakat peserta PBI BPJS Kesehatan masih bisa menerima vaksin Covid-19 secara gratis. Namun, vaksin yang diberikan terbatas hanya buatan dalam negeri.
" Kalau ini jadi endemi, mungkin vaksinasi gratis akan kita paketkan ke PBI, dan itu vaksin dalam negeri. Sehingga, beban negara fokus di masyarakat miskin lewat mekanisme PBI," jelasnya.
Budi menyebut, saat ini vaksin Covid-19 yang tersedia sebanyak 9,3 juta dosis. Terdiri dari vaksin produksi dalam negeri, hibah, dan sisa kontrak pembelian vaksin.
" Vaksin kita masih 9,3 juta stok. Pembelian kita arahkan ke dalam negeri," ujar Budi.
Sumber: merdeka.com