Dream - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut minat masyarakat di Jakarta untuk menggunakan saranan transportasi umum masih rendah.
Minat pengguna tertinggal jauh dari negara tetangga seperti Singapura, apalagi Jepang.
" Penggunaan angkutan massal di Jakarta pun belum terlalu tinggi," kata Budi di Jakarta dikutip dari Merdeka.com, Kamis, 18 April 2024.
Menurut Budi, pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebetulnya sudah menyediakan sejumlah moda transportasi umum untuk membantu menunjang aktivitas warganya. Angkutan umum di ibu kota yang bisa digunakan seperti mass rapid transit (MRT), Transjakarta (BRT) hingga kereta rel listrik (KRL).
" DKI sudah menyediakan MRT, BRT, ada juga LRT, ada KRL" tegas Budi Karya.
Budi mengimbau masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum yang telah dibangun pemerintah.
Penggunaan transportasi umum di Jakarta menjadi penting karena membantu menekan polusi hingga mengurangi kemacetan di jalanan ibu kota.
Sebagai catatan, Budi Karya pernah menyebut hanya 32 persen penduduk Jakarta yang secara intensif menggunakan transportasi umum.
Lantas dia membandingkan negara lain seperti Singapura dan Jepang.
Indonesia masih jauh di bawah Jepang dan Singapura dalam penggunaan transportasi umum.
Warga Singapura yang menggunakan transportasi umum mencapai 60 persen, sedangkan Jepang mencapai 70 persen.
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`