Waspada Hasil The Fed, Indeks Syariah Longsor

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 20 September 2016 16:22
Waspada Hasil The Fed, Indeks Syariah Longsor
Kurs rupiah sore ini juga bergerak melemah.

Dream - Bursa saham syariah Indonesia sulit menghindari sentimen negatif pertemuan bank sentral AS (FOMC). Dua indeks acuan saham syariah yang kemarin menguat tinggi, akhirnya kembali jatuh ke zona merah.

Kecemasan semakin meningkat setelah pemodal asing justru mulai mengamankan portofolionya dengan melakukan aksi jual. Nett sell asing sore ini naik menjadi Rp 400 miliar.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 20 September 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tergerus 0,676 poin (0,39%) ke level 174,561.

Sementara indeks bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) melemah 2,204 poin (0,30%) ke level 734,247.

Kedua indeks acuan syariah ini memulai perdagangan dari zona negatif. Namun adanya sedikit aksi beli saham sempat mendorong ISSI dan JII menyentuh teritori positif.

ISSI tercatat sempat menyentuh level tertinggi di level 175,836.

Transaksi perdagangan saham syariah kali ini mencapai Rp 3,32 triliun dengan 25,57 miliar saham.

Dengan volume transaksi perdagangan yang berkurang, sebanyak 120 emiten syariah harus turun ke zona negatif. Sementara 60 saham ISSI masih bisa bergerak menguat dan 56 lainnya bertahan stagnan.

Lebih dari separuh penghuni JII, atau 19 emiten, juga bergerak melemah.

Penguatan tiga indeks sektoral tak cukup kuat menahan aksi jual investor. Ketiganya adalah indeks sektor industri aneka yang naik 0,77 persen, keuangan 0,26 persen, dan industri dasar 0,02 persen.

Top gainer saham bluechips syariah kali ini dihuni INTP yang naik Rp 200, UNVR Rp 150, AKRA Rp 125, AALI Ro 100, dan ASII Rp 75 per saham.

Sebaliknya, top losser indeks JII dihuni oleh LPPF yang melemah Rp 650, PTBA Rp 200, SILO Rp 200, UNTR Rp 150, dan SMGR Rp 125 per saham.

Di pasar keuangan, kurs rupiah melemah tipis. Turun 1 poin (0,01%), dolar AS diperdagangkan di level Rp 13.130 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar