Foto: Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Kebaya kini telah bertransformasi, tidak lagi dipandang sebagai busana kuno. Banyak wanita mengenakan kebaya untuk acara-acara formal. Sekarang kebaya bahkan sudah dipakai dalam acara-acara santai.
Kebaya memang bukan sekadar soal fashion, namun juga menjadi simbol budaya Indonesia. Karena itulah kini banyak pihak mendukung gerakan Kebaya goes to UNESCO.
Misalnya Forum Bhinneka Indonesia (FORBHIN) yang akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kebaya Berdansa pada Sabtu, 27 Agustus 2022.
Acara tersebut merupakan berkolaborasi FORBHIN dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) & Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Universal Line Dance (ULD) dan Central Park.
Dalam kegiatan tersebut akan dihadiri sederet tokoh perempuan nasional, seperti Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Sosial (Mensos) Tri Risma Harini, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang, Ketua DPR RI Puan Maharani, aktivis Yenny Wahid dan beberapa undangan penting lainnya.
Menurut Ketua Umum FORBHIN, Karlina Puspa, kegiatan Kebaya Berdansa terbagi dalam dua bentuk yaitu menari berpasangan (Dance Couple) dan menari bersama (Social Dance/Line Dance).
Ya, kegiatan menari akan dilakukan para penari yang mengenakan kebaya.
" Kegiatan Kebaya Berdansa ini kita lakukan sebagai bagian dari kampanye kebaya agar bisa benar-benar terdaftar di UNESCO," kata Karlina, dalam keterangannya, Selasa 9 Agustus 2022.

" Kami mengampanyekan kebaya supaya dunia bisa mengetahui bahwa Kebaya adalah milik Indonesia dan identitas perempuan Indonesia, bukan milik negara lain," tegasnya.
Untuk memasifkan Kebaya Berdansa, FORBHIN, PANDI & ASKOMIK telah mengundang berbagai Komunitas untuk ikut meramaikan. Sekitar 400 orang akan ikut terlibat dalam acara yang di Gelar di Tribeca Park, Central Park, nanti.
Selain itu, ketua pelaksana acara Kebaya Berdansa, Vicky Hidayat, mengatakan bahwa kebaya merupakan busana yang dipakai sehari-hari, sehingga penggunaan terhadap kebaya bukan sesuatu hal yang baru dilakukan.

" Kebaya sudah sangat melekat di kehidupan kita, bukan terjadi setahun atau dua tahun ini. Oleh karenanya kita ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa berdansa dengan memakai kebaya adalah suatu hal yang bisa dilakukan," ungkap Vicky.
Ia juga menegaskan kalau mengenakan kebaya bisa dilakukan dalam situasi apapun dan kegiatan manapun.

Senada dengan FORBHIN, Ketua Umum ASKOMIK, Gatut Suryo, mengibaratkan dansa dengan musik ibaratkan suami dengan istri selalu berpasangan dan tidak mudah dilepaskan.
" ASKOMIK mendukung karena itu adalah sebuah satu kesatuan. Di sini melibatkan banyak sekali komunitas dansa dan musisi yang direpresentasikan dengan penggunaan kebaya," tutup Gatut.
Advertisement
BPS: Pengangguran Capai 7,46 Juta Orang per Agustus 2025

Gajah Kemping, Komunitas Pecinta Traveling dengan Campervan

Zohran Mamdani Terpilih Jadi Wali Kota New York Muslim Pertama

Kereta Khusus Petani dan Pedagang Bakal Diluncurkan November Ini!

Komunitas Gajah Kemping Gelar Indocamperfest 2025 dengan 1.000 Peserta
