Cermat Mengonsumsi Vitamin Agar Tak Mubazir

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 18 April 2019 09:13
Cermat Mengonsumsi Vitamin Agar Tak Mubazir
Tak boleh sembarangan, karena efeknya jangka panjang.

Dream - Banyak orang beranggapan bahwa mengkonsumsi suplemen atau vitamin secara teratur akan membuat tubuh lebih bermanfaat. Nyatanya sejumlah studi penelitian menunjukkan bahwa suplemen tidak selalu bermanfaat.

Bahkan mengkonsumsi suplemen vitamin dengan mineral tertentu justru lebih besar bahayanya daripada manfaatnya. Bagaimana kita mengetahui konsumsi vitamin yang tepat?

Sebaiknya sebelum mengonsumsi suplemen atau vitamin, berkonsultasi dulu dengan dokter. Hal ini untuk mengetahui jenis vitamin yang paling dibutuhkan tubuh.

Jika sudah terlanjur mengkonsumsi suplemen tertentu, tanyakan kepada dokter apakah sebaiknya suplemen yang sudah dikonsumsi dilanjutkan atau tidak.

Selain meningkatkan risiko pada kesehatan tertentu, beberapa suplemen juga dapat berinteraksi dengan obat yang dikonsumsi. 

1 dari 1 halaman

Pastikan Dosisnya Tepat

Dikutip dari Healthline, para peneliti dan lowa Women’s Health Study menganalisis lebih dari 3.800 wanita, yang berusia 55 tahun ke atas, dalam jangka waktu 20 tahun.

Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam Archives if Internal Medicine, mereka menemukan bahwa sebagian besar suplemen vitamin dan mineral tidak ada kaitannya dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Suplemen vitamin dan mineral juga bisa berbahaya. Menurut Mayo Clinic, penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi suplemen vitamin E dapat meningkatkan resiko gagal jantung dan kematian dini.

Efek Samping Mengkonsumsi Vitamin

Selain itu Mayo Clinic juga memperingatkan jika mengkonsumsi suplemen vitamin lebih dari 200 miligram vitamin B-6 per hari dapat menyebabkan sakit saraf dan kejang.

Dalam penelitian baru juga dilaporkan oleh National Unstitutes ofHealth mengatakan bahwa terlalu banyak vitamin A akan merusak bagian tulang. Untuk itu sebelum mengonsumsi vitamin atau suplemen secara rutin, pastikan berkonsultasi dulu dengan dokter.

(ism, Laporan: Ratih Permata Sari)

Beri Komentar