Penikmat I-Dosing (youtube)
Dream - Teknologi digital yang semakin maju kini mulai membawa ancaman. Sebuah aplikasi musik digital disebut-sebut memiliki efek hampir sama seperti orang-orang yang melayang karena obat-obatan terlarang.
Meski banyak yang meragukan, sejumlah pihak mengklaim efek kecanduan obat terlarang ini bisa hadir lewat musik digital.
Terkenal dengan sebuat i-Dosing, tujuan dari obat digital ini memang ingin membuat pendengarnya seolah-olah tengah melayang, usai mendengarkan alunan suara yang sudah diolah sebelumnya.
i-Doser, perusahaan pembuatnya mengatakan, jenis suara seperti ini membantu pendengarnya mendapatkan pengalaman stimulasi melalui audio yang diperdengarkan lewat dua telinga anda.
Suara-suara digital ini diklaim mampu mengsinkronisasi gelombang otak pendengarnya.
Psikologi asal Dubai, Dr Valeria Risoli mengaku saat ini dirinya memang belum menerima pasien yang mengeluhkan kecanduan obat digital ini.
Namun Risoli menganggap orang yang mulai beralih mencoba obat digital memang ingin mencari rangsangan yang baru dan kuat, sehingga bisa membuat mereka merasakan sensasi lain.
" Setiap tindakan yang membuat kita ingin senang dengan cara yang kita sukai (misalnya, senang), bahkan jika efeknya singkat, kemungkinan akan diulang. Ini adalah perubahan perilaku dan kebiasaan kita dan ini memiliki pasti dampak psikologis pada kami," katanya mengutip laman khaleejtimes, Selasa, 20 Oktober 2015.
Meskipun mengaku tak punya data ilmiah untuk membuktikan i-Dosing merupakan model candu baru, valeria tidak menutup kemungkinan obat digital ini akan berkembang di masa depan.
" Saya tidak tahu berapa banyak orang akan datang ke depan karena saya tidak tahu berapa banyak dari masalah itu, tapi saya sadar orang yang menggunakan jenis suara binaural dan gambar untuk merangsang otak," ujarnya
Valeri yang saat ini bekerja di Dubai Physiotherapy and Family Medicine Clinic Dubai, mengatakan meskipun jumlah kasus i-Dosing yang dilaporkan di seluruh dunia masih terbatas, dia menduga fenomena ini akan meningkatkan dalam beberapa tahun ke depan.
" Saya tidak yakin jika dianggap masalah nyata namun seperti itu bukan obat yang Anda konsumsi secara fisik, tetapi dapat menempatkan orang-orang dalam keadaan pikiran yang merangsang otak, sehingga ada efek psikologis saat menggunakan obat digital," dia kata. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik