Ilustrasi Wanita Tidur. (Foto: Freepik.com)
Dream - Selama ini orang mengira lemak hanya ada di beberapa bagian tubuh yang tampak, seperti perut, lengan, dan pipi. Padahal lemak juga bisa mengendap di bagian yang selama ini tak terlihat, yaitu lidah.
Sebuah studi baru di Amerika Serikat mengklaim bahwa lemak di lidah dapat meningkatkan risiko gangguan tidur yang disebut obstructive sleep apnea atau OSA.
OSA adalah sebuah kondisi yang menyebabkan penderitanya mendengkur dan berhenti bernapas secara tiba-tiba dalam tidur mereka.
Namun, selain penyebab, studi baru tersebut dikabarkan juga menemukan cara mengatasi OSA. Menurut studi, mengurangi lemak di lidah bisa menurunkan tingkat keparahan dari OSA tersebut.
" Kita tahu lemak di lidah meningkatkan faktor risiko (OSA). Tapi risiko bisa menurun ketika lemak di lidah berkurang," kata Dr Richard Schwab, penulis studi dari University of Pennsylvania.
Sementara itu menurut American Academy of Sleep Medicine, dokter perlu memeriksa lidah menggunakan teknik pemindaian untuk mengetahui kadar lemak di dalamnya.
" Endapan lemak di dalam lidah dan struktur lain di sekitar jalan napas atas, dapat mengubah pemahaman kita tentang hubungan antara berat badan dan sleep apnea," kata Eric J. Kezirian, profesor Otolaringologi kepala dan leher di University of Southern California.
Jadi, untuk menurunkan risiko OSA pada lemak di lidah ini, penderita juga harus mengurangi berat badannya.
Namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk menemukan cara baru untuk mengurangi lemak di lidah. Karena lemak di lidah tidak bisa dikurangi dengan metode biasa seperti sedot lemak.
" Sayangnya, lemak di lidah tidak terdapat di area yang terjangkau oleh sedot lemak," kata Kezirian.
Sumber: Misskyra.com
Dream - Sebagian besar orang menganggap masalah tidur adalah keluhan ringan. Padahal, efeknya sangat buruk. Bukan hanya pada fisik, psikologis seseorang yang kurang tidur juga bisa terganggu.
Mereka yang hanya tidur 2 hingga 4 jam setiap malam, bakal merasakan kelelahan luar biasa. Tubuh terasa pegal keesokan harinya, sakit bahu, lelah luar biasa dan emosinya jadi lebih sensitif.
Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka panjang, sederet masalah kesehatan akan bermunculan.
" Gangguan tidur terjadi ketika seseorang memiliki masalah dalam kualitas tidur, waktu dan durasi dan hal ini terjadi setiap hari," kata Chris Brantner, seorang dokter ahli masalah tidur dikutip dari Bustle.
Gejala seseorang yang mengalami masalah tidur biasanya terjadi ketika seseorang mulai sering melawan rasa kantuk. Mereka yang ingin terus terjaga akan langsung menyeduh kopi dan melakukan banyak hal untuk menghilangkan kantuk.
Alhasil, mereka menjadi kesulitan tidur saat tengah malam. Mata serasa susah terpenjam karena rasa kantuk sudah hilang.
" Dalam kondisi tersebut segala macam hal menjadi dipikirkan, mulai memegang ponsel dan mencari aktivitas agar bisa terlelap dan tak berhasil," ungkap Brantner.
Tubuh sudah lelah tapi kantuk tak juga muncul, otak semacam 'tak rela' untuk beristirahat dan baru kemudian tertidur di pagi buta. Jika tertidur pulas, lalu tengah malam atau pagi buta tiba-tiba terbangun.
" Mata sangat terbuka seakan tubuh sangat segar dan siap beraktivitas padahal hari masih gelap," kata Brantner.
Tidur seakan tak pernah sepanjang malam dan maksimal hanya 3 atau 4 jam dan ini terjadi setiap hari.
Dalam kondisi tersebut tentu saja emosi menjadi tidak stabil, pikiran pun jadi tidak fokus. Pertanda lainnya, kamu selalu menggerakan atau menggoyangkan kaki atau disebut restless legs syndrome di mana pun.
" Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami masalah tidur, tepatnya pada dokter khusus gangguan tidur, jika dibiarkan bisa memicu masalah kardiovaskular dan psikologis," pesan Brantner.(Sah/Sumber: bustle.com)
Dream - Manusia butuh tidur. Sehingga badan kembali bugar dan performa tubuh tetap optimal. Selama tidur tubuh akan membentuk dan meregenerasi sel, mendukung fungsi otak, dan mengisi kembali energi tubuh.
Tapi tak semua orang bisa tidur dengan cukup. Beberapa orang susah untuk tidur, bahkan saat kondisi tubuh capek sekalipun. Ganguan ini menyebabkan waktu tidur kurang atau tidur kamu tidak nyenyak.
Jika tidur tidak normal seperti itu, tentu akan ada banyak hal di dalam hidup kamu yang juga akan ikut terganggu. Untuk itu, kita perlu mengatasi gangguan tersebut.
Berikut ini enam cara mengatasi gangguan tidur sebagaimana dikutip Dream dari techinsider.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya